Manusia Hanyalah Bagian Kecil Dari Ciptaan Tuhan

ketika saya menulis tentang posisi manusia di alam raya dan jaga d semesta ini dimana manusia adalah satu bagian kecil yang sebenarnya adalah bagian yang tidak memiliki nilai sama sekali jika saja tidak mengingat dan berpegang teguh pada ajaran Allah, manusia adalah bagian kecil yang sebenarnya tidak memiliki kekuatan dan kuasa apapu kecuali atas kehendak Tuhannya yaitu Allah, disni saya mendapat sebuah sanggahan bahwansanya manusia memang merupakan bagian kecil namun memiliki pengaruh yang sangat besar, manusia bisa saja merubah peradabahn dan alur sejarah dunia, manusia memiliki pengaruh yang besar dalam menjalani alur perjalanan dunia, manusia bisa melakukan apa saja dengan ide dan imajinasi serta akal dan logikanya yang tentu bisa merubah dan menemukan segala apapun dengan akalnya

Pada Dasarnya manusia tetap saja manusia, manusia adalah mahluk yang diciptakan Tuhan sebagai khalifah di muka bumi, manusia adalah mahkluk yang tentu saja memiliki keterbatasan berbeda dengan Tuhan sebagai khalik tentu dia adalah dzat yang memiliki kuasa dan memiliki segala sesuatu. disini sebenarnya manusia dituntut untuk sadar dan paham serta mengerti bagaimana posisi manusia sebagai mahkluk serta bagaimana Allah sebagai khalik atau sebagai pencipta. manusia tentu benar-benar bagian kecil dari apa yang Allah ciptakan dimana manusia memiliki keterbatasan dari segala hal, sebagai contoh kecil bahwa perbandingan bumi dengan matahari adalah contoh dimana pebedaaan diameter yang sangat jauh berbeda, jika saja Matahari sebesar bola basket maka bumi bisa dipasikan hanya sebesar kacang hijau saja, lantas bagaimana ukuran manusia dibanding ciptaan Allah yang lainnya, Sungguh manusia tidak patut dan tidak pantas untuk sombong dan congkak di bumi Allah

sedikit belajar dari apa yang saya alami saat mengkuti study ekskursi kemarin ke daerah jakarta-bogor, disana saya benar-benar temui potensi Alam indonesia yang sungguh luar biasa, tentang potensi laut dan keindahan Alam, tentang lahan pohon jati yang bgeitu kuas terhampar di daerah babat, serta indahnya wisata kawah putih di bandung serta hamparan kebun strawberi dan hutan-hutan leabt yang saya temui di daerah bogor, selain itu kebesaraan Allah bnar-benar saya rasakan ketika saya dan teman-tema kampus melihat langsung dan benar-benar mengotari dan mengamati bagaimana keindahan wisata di tangkuban parahu yang ada dikota bandung tersebut. semua itu adalah bagian kecil dari kuasa Allah dan kebesaran Allah yang Dian tampakkan untuk manusia sebagai bukti sekaligus sebagai sarana dan perantara untuk belajar dan menyadari serta mendalami pesan-pesan yang tersirat yang Allah berikan untuk kemudian bisa dipelajari dan dijadikan sebagai sarana untuk mengetahui dan menyadari kebesaran Allah

saya benar-benar melihat bagaimana pagi dengan sinar surya yang begitu cerah dan menyejukkan mata, pemandangan indah dan asri terlihat begitu memanjakan mata, pun disore hari saya juga temukan pula bagaimana keindahan matahari yang terlihat seperti kuning telur, begitu indah dan begitu menakjubkan. Allah memberikan nikmat yang begitu besar bagi manusia untuk kemudian diolah sebagai sarana membangun dan mengembangkan potensi serta sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan, bukan untuk dirusak namun untuk diolah dan dimanfaatkan sedemikian rupan, tapi manusia terkadang lupa diri, dengan mrusak dan membongkar apa-apa yang ada di muka bumi ini, tentang laut yang di bom, gunung yang diratakan dan dibongkar kemudian perlahan seperti tanah

manusia seharusnya bisa mengerti dan menyadari bagaimana memposisikan diri, bersyukur atas segala nikmat dan karunia, bersyukur atas segala kemurahan kasih serta sayang, dn mensyukuri atas segala apa yang telah ia terima. bersyukur berarti tidak lupa diri dan mengingat kebaikan yang telah diberikan, ini berarti salah satu akhlak dan etika bagaimana menyikapi dan memposisikan diri manusia kepada Tuhan, kepada Penciptanya. bersyukur dan tahu diri atas posisi diri kita sendiri adalah salah satu indikasi bagaimana manusia bisa mengenali Tuhannya serta tahu diri bagaimana manusia dihadapan Tuhannya.