Jumat, 27 Juni 2014

Menciptakan Pola Pikir Yang Rapi Dan Teratur

Ada sebuah perenungan yang malam ini saya lakukan tentang proses dan perjalanan belajar belajar di kampus, dimana proses yang telah saya lalui kini menginjak tahun ketiga dimana tahun saya masuk kampus dan resmi menjadi mahasiswa di tahu 2011. proses dan perjalanan belajar yang hampir setiap hari dilakukan entah itu berupa materi formal dari para dosen dan diskusi kelompok dikelas, maupun beberapa pertemuan seperti seminar dan pelatihan serta proses menyelesaikan tugas kuliah dan membuat makalah yang terkadang sungguh menyita waktu hingga larut malam bahkan terkadang sampai pagi hari


sedikit memngingat pengalaman yang pernah dirasakan saat awal-awal masuk kampus dan hari pertama masuk kelas bertemu dengan teman-teman baru, sungguh merupakan kenangan yang begitu saya ingat, keluguan akademik dan pola pikir yang begitu tertutup serta sempit masih bisa dirasakan dan betul-betul saya ingat. pandaangan dan corak berfikir yang terasa tidak teratur dan sering menyalahkan orang lain serta selalu menganggap diri ini benar adalah bukti kesempitan pola pikir yang saya miliki saat itu

proses yang terus berlansung dan berlanjut secara kontinue ini memberikan suatu proses yang mengharuskan saya dan teman-teman saya menjalani dan mempelajari apa-apa saja yang harus diketahui dan dipelajari, tentang apa saja yang perlu dibenahi dan diperbaiki dan tentang apa saja yang perlu untuk ditinggal serta diabaikan. proses pendidikan dan tempaan akademik yang terus berlangsung dan berproses dan "bermetamorfosis" ini perlahan mengahsilkan pola pikir dan corak keilmuan yang perlahan menjadi rapi dan teratur, perlahan dan sedemikian rapinya perubahan itu dirasakan hingga pada akhirnya memberikan sebuah hasil dan bukti nyata tentang bagaimana teraturnya berfikir dan bagaimana seharusnya merapikan pola pikir yang sebenarnya dimiliki oleh seorang mahasiswa/ pelajar.

Kebiasaan dan proses yang terus dijalani seseorang dalam menjalankan sebuah pendidikan dan pengembangan intelektual secara perlahan akan mengalami sebuah perubahan yang begitu signifikan dimana pelajar ataupun mahasiswa yang mau dan sadar untuk mengikuti "rambu-rambu" ataupun aturan akademik dalam proses pendidikan dan pembelajaran tentu akan memiliki pola pikir yang begitu berbeda dengan pelajar ataupun mahasiswwa yang memilih untuk acuh tak acuh dalam menjalani proses dan hanya menunggu waktu penyematan toga/ prosesi wisuda. hal ini tentu berdampak pada hasil dan orientasi serta kemampuan akademik ataupun intelektual yang akan dimiliki oleh setiap pelajar/ mahasiswa tergantung bagaimana menjalani sebuah pencapaian akhir yaitu selesai /diwisuda

Kemampuan berfikir dan menganbil sudut pandang dalam menyelesaikan masalah ataupun memberi solusi tentu juga berpengaruh terhadap bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari, tentang bagaimana menyelesaikan sebuah masalah di masyarakat maupun di sebuah keluarga, memberikan solusi dan saran untuk kemanjuan bersama, atau mungkin bagaimana memberikan sebuah masukan dan penyelesaiaan masalah dengan mengambil sudut pandang yang begitu tepat sehingga masyarakat dan semua orang tahu tentang kematangan pola pikir yang kita miliki. dengan begitu eksistensi output mahasiswa ketika terjun di dunia masyarakat betul-betul bisa memberi kontribusi yang sanagt pas dan sesuai dengan harapan bersama.

Wallahu a'lam bissowab
S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar