Perintah untuk belajar dan mencari ilmu merupakan awal dari bagaimana pengetahuan itu bisa didapat, kemauan yang kuat serta tekad yang bulat juga menjadi modal utama bagi seseorang untuk mencari dan menuntut ilmu, dengan kemauan yang keras dan tekad yang bulat seseorang akan memiliki sebuah motivasi tinggi yang menjadi awal bagaimana proses belajar/ menuntut ilmu ini akan terlaksana
selama liburan kali ini setiap pagi kecuali hari minggu saya mengantarkan adik saya kesekolah (Madrasah tsanawiyah) di daerah pamekasan, di perjalan saya lihat jalan begitu padat serta macet beda saat saya sekolah dulu, tujuh tahun silam ssetiap pagi saya berangkat sekolah, kebetulan rute sekolah saya juga sama meskipun sekolah berbeda, masih saya ingat dengan jelas kala itu meskipun banyak yang sekolah tapi tidak seramai hari ini, selain karena kami berangkat dengan sepeda onthel (bahkan ada yang jalan kaki) sekolah yang dipilihpun di lingkup satu kecamatan, berdeda dengan realita hari ini, jalan begitu padat dan macet, kebanyakan yang memakai sepeda motor dan mobil serta sekolah yang dipilihpun sangat selektif.
berbeda lagi dengan realita saat saya dikampus, Syukur Alhamdulillah saya sedang menempuh study di Kelas Interational/ International Class Program (ICP) di Fakultas Syariah UIN Malang. disana saya sedikit meniai bagaimana semangat teman-teman belajar dan bagaimana keinginan teman-teman belajar, teman yang beraneka ragam suku dan budaya serta serta asal daerah yang beragam jauh, mulai dari sumatera dan sulawesi, saya coba memperhatikan semangat belajar mereka yang luar biasa, memiliki "atmosfer" persaingan akademik yang sangat mumpuni, dan Alhamdulillah hasilnya pun juga memuaskan persaingan akademik betul-betul terjalin dengan baik.
ketika kembali saya melihat realita yang ada dikampung saya di daerah Pamekasan, saya sempat terlibat obrolan hangat dengan seorang pemuda yang sedang duduk di bangku SMA, kami terlibat obrolan yang begitu hangat dan mengasyikkan, mulai dari berbagi pengalaman serta bercerita hal-hal kecil tentang pengalamannya disekolah juga sempat bertukar fikiran dan pengalaman, Percakapan yang dimulai setelah isya' itu berakdir sampai jam 21.00.
ada hal menarik yang saya tangkap dari obrolan bersama pemuda tadi, dia memberikan sebuah gambaran bahwa sekolah elit atau kampus terkenal yang mungkin letaknya jauh dari tempat tinggal kita memang merupakan sarana yang sangat mendukung untuk perkembangan intelektual/ sarana memperoleh ilmu yang notabene bersifat rasional atau tentang akademik. Satu kalimat yang menarik dari pemuda itu adalah "mas, Allah menciptakan kita dua tangan yaitu kanan dan kiri, ada dunia juga akhirat keduanya harus seimbang, begitupun dengan ilmu, ilmu seakan sia-sia jika tanpa barokah, ilmu tanpa barokah itu seperti sepeda motor tanpa rem, remnya blong, sangat membahayakan".
bagi saya kalimat ini mengandung makna serta pesat yang kuat, tentang bagaimana menjadikan kehidupan ini begitu selaras serta seimbang, antara dunia juga akhirat, ketika kita berusaha mati-matian untuk mencetak pribadi yang begitu cerdas dengan pengembangan intelektual dan akademik namun perlu kiranya diseimbangkan dengan mencari dan memperoleh barokah, jika ilmu itu bisa didapat serta diperoleh dengan belajar disekolah/ kampus, maka barokah itu bisa kita dapat dengan cara mengabdi dan menta'dzimi, menghargai dan menjaga ilmu dengan adab, berbakti dan mengabdi kepada Orang tua serta guru dengan adab serta budi pekerti yang luhur. secara tidak langsung pemuda ini mengingatkan pesan yang begitu substansial dari kyai di pondok saya dulu "Al 'ilmu bit ta'allumi, wal barokatu bi al khidmati". Hingga akhirnya ketika ilmu telah kita dapatkan dan kita peroleh dengan baik serta sempurna marilah kita perbaiki diri untuk kembali mengingat tentang pentingnya menghargai serta mengabdi juga men-ta'dzimi orang tua dan guru-guru kita juga menghargai siapapun disekitar kita.#3 Wallahu a'lam Bisshowab

Tidak ada komentar:
Posting Komentar