Jumat, 27 Juni 2014

Mengingat Allah Dalam Setiap Aktivitas

Kesibukan dan aktivitas yang setiap hari dijalani seseorang terkdanag memiliki puncak kejenuhan yang sangat dirasakan tidak baik dan tidak mengenakkan, rutinitas yang stagnan tanpa adanya sebuah pergerakan dan perubahan terkadang membawa seseorang kepada rasa jenuh yang sangat mendalam. disisi lain terkadang seseorang justru memiliki kesibukan yang membuatnya lelah dan menguras banyak waktu serta tenaga, banyak moment-moment keluarga yang seharusnya dilewati bersama anak dan istri atau mungkin bersama orang tua namun terkadang hilang dan harus dihabiskan dengan rutinitas atau pekerjaan yang harus diselesaikan. rutinitas atau pekerjaan yang dimiliki tentu beragam mulai dari para pelajar/ mahasiswa dengan kesibukannya menulis, belajar dan membaca serta ,emyelesaikan tugas-tugasnya, ada juga para dosen atau guru yang memiliki kesibukan  mengajari serta membimbing dan mendidik murid ataupun mahasiswanya, adapula petani ataupun nelayan yang memiliki kesibukan dengan harus menguras banyak tenaganya serta berbagai profesi yang dimiliki oleh setiap orang


Allah memberi manusia jatah waktu yang sama yaitu 24 jam, tidak membedakan letak astromis ataupun letak geografis suatu negara ataupun tempat, semuanya sama 24 jam. hal ini tentu merupakan angerah yang diberikan Allah kepada manusia agar benar-benar dinikati dan dimanfaatkan sebaik mungkin. kesibukan yang dimiliki setiap indivdu dengan berbagai profesi yang sedang digeluti tentu memiliki cara dan substansi yang berbeda-beda, kesibukan pekerjaan terkadang membuat manusia lupa bahwa ada kewajiban utama yang harus diselesaikan disamping pekerjaan itu sendiri. kesibukan yang banyak menyita waktu dan fikiran itu terkadang memang mentita banyak perhatian yang justru menjadikan manusia lupa dan menghindari atau mengabaikan kewajiban yang sejatinya menjadi point yang sangat substansial yaitu kewajiban kepada Allah

banyak orang yang justru menomor duakan Allah setelah pekerjaannya itu selesai, alasan deadline atau atau waktu yang lagi "nanggung" menjadikan alasan untuk menomor duakan kewajiban yang sejatinya memiliki urutan pertama dan utama yaitu kewajiban kepada Allah. Allah memberi lima waktu sholat wajib yang harus dilakukan umat islam dalam sehari sebenarnya ibarat rambu-rambu lalu lintas, agar manusia sadar dan ingat bahwa semua ada aturan dan rambu-rambunya. ada waktu dimana ia harus menjalani tugasnya sebagai kholifah di bumi dengan bekerja dan mencari nafkah ataupun menuntut ilmu juga ada waktu yang disediakan Allah yang sejatinya sebagai ujian tentang apakah manusia tetap mengingat Allah sebagai pemberi nikmat. memiliki nikmat sehat lahir dan bathin sebetulnya merupakan sebuah anugerah yang tidak bisa diukur dengan materi. kesehatan jasmani hingga manusia bisa berjalan, melangkah dan tersenyum serta kesehatan jiwa hingga manusia bisa merasakan dan membedakan baik dan buruk kecerdasan akanl (Inteletual) serta emosional, buaknkah itu nukmat yang sebenarnya adlah titipan Allah, lantas pantaskah kita tidak berterima kasih karena Allah telah memebrikannya setiap detik dan waktu bukan hanya setiap hari

Rasa syukur yang seharusnya dimiliki dan disadari setiap waktu, bisa kita sampaikan ketika saat melaksanakan sholat dan memenuhi panggilan Allah.  ada saat dimana kita bisa mendekatkan diri lebih dekat kepada Allah, saat berdo'a dalam keheningan saat sujud dalam sholat atau saat berdzikir dan membaca Al-Qur'an sehari-hari. Sungguh Allah memberi banyak kemudahan menjadikan hati dan fikiran kita bisa lebih dekat dengan Allah bisa kita lakukan dengan meyakini bahwa Allah sedang dan selalu melihat kita, selalu memperhatikan dan mencata segala perbuatan dan tingkah laku kita bahkan dari setiap niat baik dan buruk yang pernah terbesit dalam hati dan fikiran Allah mengetahui semua itu

mengingat Allah bisa dilakukan disetiap kita melangkah, mengingat Allah bisa dilakukan disetap nafas berhembus dan disetiap jantung ini berdegub. Menyebut dan mengingat nama Allah tentu menjadikan kita sadar dan paham betul bahwa sejatinya manusia itu bukanlah apa-apa, manusia dan seluruh makhluk yang lebih besar dan lebih kuat dari manusia pun bukanlah tandingan Allah. dengan menyebut dan mengingat bahwa Allah selalu ada dan tak pernah tidur kita akan mendatangkan sebuah kesadaran bahwa kita sebagai manusia dan mahkluk bukanlah tandingan sang khalik (pencipta) yang menjadikan langit dan bumi begitu kokoh  serta segala nikmat yang melimpah didalamnya. memaknai makna Allahu Akbar (Allah maha besar) adalah tentang bagaimana menyadarkan diri bahwa sungguh tidak pantas manusia berbangga dan bersombong diri diatas muka bumi dimana Allah-lah yang menciptakan seluruh langit dan bumi ini. Allah-lah yang menciptakan matahari dengan pijar dan panasnya, Allah pula yang menghamparkan bumi dengan kesuburan tanah dan pohon yang tumbuh serta buah-buah yang manis dan ranum begitupulan dengan bunga- bunga yang Allah hadirkan sehingga membuat bumi ini lebih indah dan memiliki keindahan, tidak cukup sampai disitu, Allah pulalah yang menjadikan malam dan siang serta mengatur atyran beberapa planet luar angkasa, antariksa serta tata surya dengan disiplin dan aturan rotasi yang begitu sempurna, Allah-lah yang membuat dan menjaga semua ini, alam dan jagad raya yang begitu besar ini adalah ciptaan Allah, dari situ tidakkan kita berfikir tentang dibalik semua ciptaan yang besar ini bukankah hanya Allah yang maha besar dan berarti yang lainnya adalah kecil, manusia juga sangat kecil dimata Allah

Menunaikan kewajiban berupa sholat lima waktu tentu merupakan kesadaran diri dengan dibukanya pintu hati untuk mengingat dan menjaga diri untuk selalu bersyukur tentang nikmat yang telah diberikan Allah, itulah mengapa ada saat-saat sulit  seperti sholat sunnah Dhuha dan sholat tahajud, dimana kebanyakan manusia disaat-saat itu sedang berada pada lingkaran kenikmatan dan kesibukan dunia, disaat dhuha; bukankah banyak orang sedang sibuk hendak masuk kantor dan jam kerja, bagi mahasiswa atau pelajar bukankah saat-saat dhuha merupakan jam-jam kuliah dimana harus dilakukan proses belajar mengajar, begitupun dengan waktu sholat tahajud yang utamanya dilakukan di sepertiga malam, banyak orang disaat itu justru terlelap tidur dan berada pada pusaran kelelahan setelah bekerja selama seharian penuh, Allah sungguh menguji manusia dalam beberapa nikmat dan situasi yang sulit seperti saat-saat ketakutan, kelaparan, kelebihan harta dan benda, jiwa dan buah-buahan. kemakmuran dan kekayaan yang jika saja sedang dimilik manusia sebenarnya hal itupun juga titipan dan ujian yang harus disadari

mari terus berbenah diri, semangat dalam membentuk pribadi yang lebih bermanfaat bagi sesama serta menjadi pribadi yang tidak lupa atas segala nikmat yang sedang kita peroleh dimana sejatinya semua nikmat tadi merupakan anugerah dari Allah. hadirkan Allah dalam setiap aktivitas libatkan Allah dalam setiap kesibukan dan rutinitas kita sehari-hari, menghadirkan Alllah berarti menjadikan diri kita sadar bahwa ada dzat yang selalu mengawasi dan melihat apapun yang sedang kita lakukan. itulah mengapa anjuran dan ajakan yang selalu orang tua dan guru kita tanamkan yaitu mengucapkan kalimat Bismillahi ar rahman ar-rahim yang berati dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. disana berarti meminta dan memohon agar Allah berkenan hadir dan membimbing serta mengawasi apa yang sedang kita lakukan.

Wallahu a'lam bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar