Jumat, 27 Juni 2014

Agar Amaliyah Bernilai Ibadah

Mengenal dan memahami kembali bagaimana Allah memberikan sebuah nikmat yang begitu luar biasa bagi kehidupan manusia, dimana kehidupan yang dijalani tentu membutuhkan banyak hal yang terkadang secara tidak sadar dan tanpa dimengerti manusia terkadang melupakan dan tidak menyadari bahwa Allah telah memberikan nikmat yang begitu melimpah hanya saja sifat dan watak serta kepribadian manusia sajalah yang selalu kurang dan memiliki nafsu yang terkadang mengalahkan membutakan hati dan perasaan sehingga menjadikan lupa dan tidak mau untuk mensyukuri nikmat Allah yang sebenarnya telah diterima dan diberikan Allah secara melimpah



Dilain sisi ada pula anjuran dan perintah islam untuk melakukan beberapa ritus atau ritual ibadah yang bersifat wajib, sunnah, makruh maupun mubah, kewajiban yang dilakukan seperti shalat lima waktu tentu harus dijalani setiap muslim dan mukmin yang sadar penuh bahwa manusia membutuhkan ibadah sebagai sarana untuk medekatkan diri dan sebagai ritual yang menjadi kebutuhan seorang hamba kepada Tuhannya, dalam hal ibadah sunnah banyak jenis ibadah yang bisa dilakukan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah seperti halnya sholat sunnah Qobliyah dan ba'dyah, juga tentang shalat tahajud dan sholat dhuha maupun riitual ibadah sunnah lainnya. adapun amaliyah mubah yang bisa dilakukan seseorang seperti halnya makan dan minum tidur serta beberapa hal lainnya, yang terakhir tentang amaliyah yang makruh yaitu pekerjaan yang bila dilakukan tidak mengapa dan jika ditinggalkan maka dinilai lebih baik (Berpahala)

berbicara tentang niat, banyak orang yang melakukan ibadah, entah itu ibadah wajib maupun sunnah terkadang mengalami kekeliruan dalam memulai dan menata niat, dimana seharusnya niat yang dimulai di awal amaliyah seharusnya betul-betul disadari dan dimengerti tentang apa kemauan dan tujuan manusia dalam melaksanakan ibadah tersebut. seperti halnya melakukan sholat tahajud dimalam hari, khususnya waktu yang lebih afdol (yang lebih utama) yaitu setelah bangun tidur di seprtiga malam. banyak orang memahami bahwa sholat tahajud merupakan sarana dan tempat yang sangat baik dalam mendekatkan diri kepada Tuhan (Allah). disaat banyak orang sedang tidur dan terlelap dan kita bangun untuk melaksankan sholat tahajud, dan merasa bahwa kita sedang beribadah bertawasul kepada Allah, namun sebagian orang keliru meletakkan niat yaitu sebagian mereka berharap agar mendapat rejeki yang banyak atau apaun yang bersifat duniawi atau sementara

Dilain contoh, ketika seseorang juga melaksanakn ibadah sholat sunnah dhuha, dimana salah satu faedah sholat dhuha adalah dimudahkan serta dilancarkannya urusan khususnya tentang rezeki, namun sebagian manusia juga keliru dalam niat yaitu, sebagian mereka merasa bahwa sholat dhuha itu untuk mendapatkan rezeki yang banyak. hal ini sudah pasti berada pada sebuah pemahaman yang keliru dimana, niat yang sudah timbul dan sudah ada dalam sebuah keyakinan adalah untuk mendapatkan kekayaan ataupun rezeki yang sejatinya hal ini bersifat duniawi serta bersifat sementara. niat yang dilakukan seharusnya lebih kepada sebuah ketulusan dan bersumber dan berasal dari hati serta fikiran ang begitu jernih dn bersih dari seorang hamba yang merindukan kasih sayang Tuhannya (Allah), ini berarti bahwa seharusnya manusia memahami bahwa substansi pelaksaan ritus ataupun ibadah suci baik itu ibadah yang bersifat wajib, sunnah, makruh maupun mubah, seharusnya ditujukan untuk mengharap ridha Allah, yaitu ikhlas lillahi ta'alahanya untuk mengaharap ridhlo Allah, dengan begitu rasa ikhlas yang diy=tujukan untuk beribadah hanya karena Allah secara otomatis akan menjadikan seseorang tadi menjadi ebih dekat dengan Allah, dan bukankah Allah maha tahu tentang segala sesuatu, termasuk detak dan keinginan kecil kita walaupun sedang teerbesit dalam hati

itulah mengapa niat menjadi komponen penting yang begitu esensial dalam memulai dan mengawali ibadah serta amaliyah apapun untuk kemudian mampu mendatangkan ridho Allah. memperbaiki dan menata niat merupakan suatu peranan penting agar apa yang hendak kita lakukan tidak sia-sia dan bisa bernilai ibadah serta mendatangkan suatu hal yang memiliki nilai positif dan bernilai ibadah. Niat yang terkadang dispelekan dan tidak semua orang menyadari hal kecil ini seharusnya mulai lebih diperhatikan dan dirasakan sebagai hal yang begitu berpengaruh dan memiliki posisi yang begitu penting dalam ibadah maupun amaliyah apapun

#80 Wallahu a'lam bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar