Jumat, 27 Juni 2014

Surat Al 'Ashr Mengajari Manusia Untuk Menghargai Waktu

Surat Al 'Ashr yang termasuk dalam golongan surat-surat makkiyah ini teridiri dari 3 ayat yang dinilai
begitu singkat dan ringkas serta padat, namun memiliki substansi serta materi yang begitu dalam serta mengandung hikmah dan pelajaran penting tentang sebuah hakikat waktu bagi manusia serta bagaimana menghargai waktu dengan baik dan efisien. dalam surat Al 'Ashr ini Allah meberikan sebuah penjelasan yang cukup mendalam tentang sosok manusia yang sejatinya berada dalam sebuah kerugian dan celaka apabila manusia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan berguna.



manusia memiliki sebuah ketentuan yang tidak bisa diprediksi dan tidak ada yang tahu tentang hal yang akan dialaminya yaitu Ajal atau kematian, Manusia tidak bisa sedikit mengusakan atau menawar untuk kemudian mengulur waktu ajalnya atau mungkin memintanya untuk meninggal lebih cepat, karena sejatinya kematian manusia ada di tangan Allah dan tidak ada satupun manusia yang bisa merubah waktu kematian. Kehidupan yang dimulai dengan sebuah pertemuan sel Spermatozoa dan Sel telur kemudia terus berkembang dalam rahim yang dinyatakan begitu kokoh hingga terus berkembang selama kurang lebih 9 bulan untuk kemudian lahir dan melihat serta menghirup udara di alam dunia. kehidupan yang begitu fana dan singkat ini adalah sebuah sarana serta kesempatan yang diberikan oleh Allah untuk kemudian dimanfaat sebaik mungkin dengan perbuatan-perbuatan yang baik serta bermanfaat sehingga benar-benar kehidupan yang dijalani di dunia ini sebagai kehidupan tidak berisi dengan kerugian dan penyesalan, hanya amal sajalah yang akan menjadi teman sejati ketika ajal telah datang dan kita mati

Porsi kehidupan yang telah Allah berikan dan Allah tentukan tentu merupakan sebuah rahasia yang tidak satupun dari mansuia tahu kapan ia akan meninggal, waktu yang diberikan Allah sesungguhnya begitu dekat dan begitu sempit kesempata hidup yang hanya sekali seharusnya bisa dipahami dan dimengerti sebagai satu-satunya kesempatan untuk memanfaatkan hidup ini dengan baik. waktu yang terus berguli tentu tidak akan kembali, watu yang terus berjalan tentu terus akan berputar dan tak mungkin kembali dan melihat ke belakang, sudah selayaknya bagi manusia untuk seutuhnya sadar dan paham tentang bagaimana memanfaaatkan waktu dengan baik. memanfaatkan waktu sehat dengan perbuatan yang baik sebelum kita jatuh kita jatuh sakit, memanfaatkan waktu yang luang dengan amal shaleh sebelum waktu sempit, memanfaatkan waktu muda sebelum datang waktu tua, memanfaat disaat kita kaya sebelum kita jatuh miskin, dan memanfaat segala sesuatu dengan baik dan bermanfaat sebelum akhirnya kita mati dan kembali

Kehidupan manusia yang begitu singkat seharusnya juga menjadi bahan perbandingan yang begitu kuat dengan kehidupan yang dimiliki oleh mahkluk Allah yang lain, Allah memberikan manusia dengan nikmat dan karunia yang begitu melimpah, diberikannya akal dan hati serta nafsu sejatinya merupakan sebuah nikmat yang memiliki multi fungsi untuk terus membuktikan diri dan mengabdikan diri kepada Allah bahwa benar adanya manusia mampu menjadi Khalifah dibumi Allah, tidak hanya menjalankan sebuah kehidupan dengan berleha-leha, dengan sekedar makan dan minum dengan sekedar tidur dan buang air saja, Buya H. Abdul Malik Kariem Amrullah atau yang lebih kita kenal dengan Buya HAMKA menyebutkan tentang bagaimana sejatinya Eksistensi manusia di bumi adalah: Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, ker juga bekerja. lantas masihkah manusia mau menjadikan kualitas hidupnya mirip seperti babi dan kera saja

Al Qur'an selalu menghidangkan kunci sukses dalam meraih kehidupan yang sejati, memanfaatkan waktu dan hidup dengan baik telah dijelaskan dalam Al 'Asr ini, semua manusia dinyatakan dan divonis sebagai makhluk/ manusia yang rugi karena sejatinya banyak manusia yang condong untuk menyia-nyiakan waktu dengan melakukan hal-hal yang tidak berguna bahkan perbuatan yang dilarang oleh agama, semua manusia condong suka kepada hal yang dilarang dalam agama padahal sejatinya ia akan mencelakakannya, Al Qur'an mengajarkan kita agar selalu mengisi amal perbuatan  di dunia dengan hal-hal yang baik dan berguna. karena sejatinya manusia adalah rugi kecuali bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh serta orang-orang yang slaing mengingatkan/ menasehati supaya mentaati kebnaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran.

#100 Wallahu a'lam bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar