Jumat, 27 Juni 2014

Kesungguhan Niat

Ada sebuah ketertarikan yang begitu mendalam tentang sebuah fenomena alam yang tentu juga digemari oleh beberapa anak kecil seumuran anak SD yang mengenal dan memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi, yaitu tentang proses penyatuan fokus cahaya matahari oleh kaca pembesar yang bisa dan mampu membuat kertas terbakar atau plastik bolong dan rusak, penyatuan fokus energi matahari yang dilakukan dengan bantuan alat berupa kaca pembesar ini merupakan sebuah peristiwa yang bagi saya memiliki sebuah nilai hikmah dan pelajara yang begitu tinggi serta memiliki sebuah arti dan makna yang begitu substansial. persis ketika apa yang dialami seorang Fuqoha (ahli Fiqh)Masyhur yang terkenal sejak ia beliau kecil dinilai kurang pintar bahkan dianggap bodoh karena susah memahami pelajaran yang disampaikan oleh para gurunya, sampai ia mendapat julukan Ibn hajar atau anak batu. beliau pernah mengalami dan melihat sekaligus memperhatikan sebuah fenomena analogis yang Allah berikan kepadanya untuk kemudian diambilnya sebuah hikmah yaitu ketika beliau melihat dan mengamati sebuah batu hitam yang keras dan padat namun bisa berlubang dan tembus hanya karena tetesan air hujan yang secara terus-menerus dan kontinuitas menetes diatasnya hingga akhirnya batu tersebut bisa berlubang. Hingga akhirnya beliau belajar dari hal tersebut, bahwa sebodoh dan sekeras apapun kita tentu akhirnya pasti bisa jika terus diasah dan terus belajar



Manusia terkadang mengalami sebuah kesusahan dan keraguan ketika menggapai sebuah impian dan cita-citanya. keraguan yang begitu tinggi serta keyakinan yang terus menurun hingga akhirnya ia tidak yakin dengan kemampuannya terkadang justru menjadkannya sebagai pebghambat utama untuk menggapai impian dan cita-citanya. seseorang dengan mimpi dan cita-cita yang tinggi seharusnya juga dibarengi dengan kesungguhan niat yang begitu kuat serta kemauan yang begitu membara, ketika rintangan ia temui ia benar-benar yakin bahwa rintangan dan ujian ini adalah bagian dari pencapaian sebuah cita-cita dan mimpinya

menggapai sebuah impian yang terkadang seakan mustahil untuk dicapai adalah sebuah keniscayaan jika kita hanya mengukir dan memiliki mimpi namun tidak pernah berani dan mau untuk menjemputnya. mimpi tentu harus dibarengi dengan usaha serta do'a. usaha yang terus menerus dan bersifat kontinuitas serta usaha yang benar-benar terlaksana bukan karena sebuah sanjungan dan pujian dari orang lain yang mungkin saja bersifat riya, namun sebuah usaha tulus dan kesungguhan yang begitu nyata. menggapaai cita-cita tentu bisa dimulai dari hal-hal kecil yang memiliki sinergitas dan integritas yang tinggi serta mendukung untuk sebuah pencapaian mimpi tersebut, cita-cita dan mimpi bisa kita awali dengan sebuah niat yang benar dan diikuti dengan sebuah usaha, pepatah arab mengtakan bahwa" barang siapa yang berjalan diatas jalannya maka smapailah ia"

disini kita bisa belajar bahwa apapun yang kita inginkan dan kita harapkan pasti bisa tercapai dan diraih serta bisa terlakasana jika ada kesungguhan niata yang benar dan diikkuti dengan usaha yang terus menerus dan ada sebuah peningktan dan dilaksanakan dengan sebuah ketekunan, usaha yang dilakukan secara terus menerus tentu akan mendatangkan sebuah hasil sesuai dengan apa yang telah diusahakan, dan bukanlah Allah itu tidak pernah tidur. Allah selalu mengamati mengawasi setiap usaha dan langkah yang telah dilakukan, kesungguhan niat serta ukuran dan kadar usaha yang telah dilakukan tentu Allah juga menilainya dengan sebuah takaran dan nilai serta "upah" yang sesuai dengan kadar yang telah diusahakan, hal ini tentu terjadi jika apa yang kita lakukan dengan niat karena Allah, dan tentu juga karena dengan izin Allah

usaha seseorng yang terus menerus dilakukan dengan gigih dan tekun sebenarnya merupakan sebuah analogi dari apa yang dialami oleh seorang fuqoha diatas yakni Ibn Hajar Al Asqolani yaitu, jika apapun yang dilakukan dan diusahakan dengan terus menerus secara gigih, tekun serta sungguh-sungguh tentu hal dan tujuan yang diharapkan serta diimpikan pasti bisa tercapai, kesungguhan niat merupakan sebuah modal untuk kemudian disusul dan dilanjutkan dengan usaha yang sungguh-sungguh serta dilanjutkan dengan do'a. Dan jika seseorang telah benar bersungguh-sungguh dalam usahanya maka ia akan benar-benar sampai kepada apa yang ia tuju dan ia harapkan.

#101 Wallahu a'lam bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar