Minggu, 14 Juni 2015

Bukan Mumpung Masih Muda, Tapi Mumpung Masih Diberi Waktu

Salah satu nikmat dan pemberian Allah yang paling sering dilupakan adalah nikmat kesehatan dan nikmat waktu. banyak yang tidak merasakan dan tidak menyadari bahwa karena sehatlah kita masih bisa tersenyum dan bertemu kerabat dekat, berkumpul bersama keluarga dan masih bisa belajar ataupun beribadah, begitupun dengan nikmat waktu dimana manusia banyak yang melupakan dan lalai akan waktu, manusia yang masih memiliki waktu cenderung untuk lebih menunda dan mengulur-ngulur waktu atas pekerjaan dan tanggungan bahkan kewajiban sekalipun, banyak manusia yang masih merasa bahwa waktunyatau hidupnya masih panjang, padahal siapa yang bisa menjamin bahwa kita masih bisa hidup sampai besok

Mumpung masih sehat maka lakukanlah kewajiban dan apapun yang menjadi tugas dantanggungan kita, mumpung masih sehat maksimalkan kualitas hidup dengan melakukan hal yang bermanfaat dan menyebar kebaikan kepada sekitar, mumpung masih sehat jadikan setiap saat sebagai peluang untuk terus memperbaiki diri menjadi manusia yang terus berbenah dan terus berproses menjadi manusia yang lebih baik, begitu pula dengan waktu, mumpung ada waktu maka lakukanlah, kerjakanlah apa yang harus kita kerjakan, jangan pernah berfikir untuk menunda pekerjaan atau apapu yang menjadi tanggungan kita selagi kita bisa menunaikan dan melakukannya di hari ini


Jumat, 31 Oktober 2014

Kita Butuh Terjatuh Agar Kita Tahu Bagaimana Kita Bisa Bangkit

Ibu mengajari kita agar bisa duduk dan merangkak, sempat kita terjatuh dan terguling, Ibu pula mengajari kita agar bisa berjalan hingga kemudian kita pandai berlari, sempat pula kita jatuh dan berdarah bahkan kita menangis. Ibu juga sempat mengajariku bersepeda aku pernah terjatuh dan terlukan, menangis dan kemudian sempat mengeluh. Saat itu pula ibu menasehatiku agar segera bangun dan jangan menangis kembali. Ia menyuruhku membersihkan luka dan istirrahat sejenak. Kemudian bersepeda kembali hingga semuanya aku bisa. Kini ibu tidak lagi selalu berada disamping kita, tidak selalu mengingatkan kita berdoa sebelum makan dan tidur, tidak lagi menyuruh kita untuk sholat tepat waktu, tidak lagi mengecek ulang PR kita yang belum terselesaikan, juga tidak lagi membentangkan selimut dan memeluk kita saat kita tertidur atau sedang kedinginan.

Sabtu, 30 Agustus 2014

Mengenal Lebih Dalam Makna Antropologi Hukum

Kuliah Perdana Antropologi Hukum bersama dekan fakultas Syariah UIN MALIKI Malang: 
Dr. H Roibin M.Hi

Banyak orang masih salah persepsi bahkan masih berkutat pada sebuah pola dan ranah definitif yang keliru, kesalahan dalam memaknai sebuah deifinisi tentu akan memabawa kearah yang begitu menyesatkan bahkan juga merugikan, masih banyak masyarakat yang tentu masih bertanya-tanya tentang bagaimana memahami dan memaknai serta menyelelami makna antropologi dalam sebuah defisi yang begitu tepat. Antropologi tidak hanya membahas tentang sesuatu yang hanya berada pada lingkaran kehidupan sosial di masyarakat, tetapi antropologi juga erat kaitannya dengan sebuah pembahasan agama, bahka antropologi sejatinya telah mendekati Filsafat, Antropologi tentu mengakar pada substansi keilmuan itu sendiri
Jika kita memahami sebuah definisi konstruktif dari sebuah pembahasan atau segala sesuatu yang kita pahami, tentu merupakan sebuah kerangka pemikiran yang akan melibatkan tiga elemen konstruktif, primordial serta fundamental pada sebuah elemet Filsafat yaitu segala hal yang berhubungan dengan Ontologi, Epistimologi dan aksiologi. Dengan memahamai dan menguasai serta mengetahui segala apa yang dibahas dan dikaji pada tiga ranah ilmu dalam filsafat ini makan dengan mudah kita bisa menggambarkan dan memberikan sebuah definisi yang begitu jelas dan tergambar dengan baik dalam sebuah kerangka fikiran yang ada dalam kepala kita, dan tentunya ilmu tanpa filsafat akan menggeser sebuah dimensi dan maksud dari apa yang terkandung didalamnya

Jumat, 27 Juni 2014

Kesungguhan Niat

Ada sebuah ketertarikan yang begitu mendalam tentang sebuah fenomena alam yang tentu juga digemari oleh beberapa anak kecil seumuran anak SD yang mengenal dan memiliki rasa penasaran yang begitu tinggi, yaitu tentang proses penyatuan fokus cahaya matahari oleh kaca pembesar yang bisa dan mampu membuat kertas terbakar atau plastik bolong dan rusak, penyatuan fokus energi matahari yang dilakukan dengan bantuan alat berupa kaca pembesar ini merupakan sebuah peristiwa yang bagi saya memiliki sebuah nilai hikmah dan pelajara yang begitu tinggi serta memiliki sebuah arti dan makna yang begitu substansial. persis ketika apa yang dialami seorang Fuqoha (ahli Fiqh)Masyhur yang terkenal sejak ia beliau kecil dinilai kurang pintar bahkan dianggap bodoh karena susah memahami pelajaran yang disampaikan oleh para gurunya, sampai ia mendapat julukan Ibn hajar atau anak batu. beliau pernah mengalami dan melihat sekaligus memperhatikan sebuah fenomena analogis yang Allah berikan kepadanya untuk kemudian diambilnya sebuah hikmah yaitu ketika beliau melihat dan mengamati sebuah batu hitam yang keras dan padat namun bisa berlubang dan tembus hanya karena tetesan air hujan yang secara terus-menerus dan kontinuitas menetes diatasnya hingga akhirnya batu tersebut bisa berlubang. Hingga akhirnya beliau belajar dari hal tersebut, bahwa sebodoh dan sekeras apapun kita tentu akhirnya pasti bisa jika terus diasah dan terus belajar

Surat Al 'Ashr Mengajari Manusia Untuk Menghargai Waktu

Surat Al 'Ashr yang termasuk dalam golongan surat-surat makkiyah ini teridiri dari 3 ayat yang dinilai
begitu singkat dan ringkas serta padat, namun memiliki substansi serta materi yang begitu dalam serta mengandung hikmah dan pelajaran penting tentang sebuah hakikat waktu bagi manusia serta bagaimana menghargai waktu dengan baik dan efisien. dalam surat Al 'Ashr ini Allah meberikan sebuah penjelasan yang cukup mendalam tentang sosok manusia yang sejatinya berada dalam sebuah kerugian dan celaka apabila manusia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan yang baik dan berguna.

Dzikrullah, Menjaga Dan Merawat Hati

Allah menciptakan sesuatu dengan berpasang-pasangan, menciptakan malam bersanding dengan siang, menciptakan lautan yang begitu luas juga ada daratan yang lebar terhampar, menciptakan langit dan bumi, ada atas dan bawah, kanan serta kiri, hitam dan putih juga menciptakan manusia serta makhluk lainnya dengan jenis yang memiliki pasangan masing-masing. Allah menciptakan manusia laki-laki untuk kemudian memeiliki pasangan manusia perempuan, Allah juga menghias manusia dengan beberapa hiasan, tentang kekayaan dan kemiskinan tentang kemulyaan serta kehinaan, sehat juga dengan sakit dan rasa marah dengan sebuah kesabaran serta masih banyak yang lainnya

Pondok Pesantren Sebagai Pencetak Kader Manusia Yang Beradab Dan Mengenal Peradaban

Indonesia sebagai negara yang memiliki beragam kebudayaan dan suku bangsa serta bahasa merupakan sebuah negara yang juga terdapat beragam informasi dan  hal-hal baru yang tentu menarik untuk dipelajari dan diangkat menjadi sebuah pengetahuan atau informasi untuk kemudian dimengerti dan diketahui khalayak umum. dalam dunia pendidikan, indonesia memiliki sebuah keunikan dan hal berbeda yang tidak dimiliki negara lain dalam hal instansi pemdidikan kita kenal dengan Pesantren/ Pondok Pesantren