Jumat, 27 Juni 2014

Mari Berbakti Mumpung Masih Ada Waktu

Dulu kami hidup susah, serba kekurangan, bahkan kalau boleh saya menyampaikan sebuah "kalimat jujur" tentang hidup kami, kami itu adalah keluarga yang hidup dalam garis kekurangan gizi, ini terbukti ketika ada saudara kami yang sakit namun kami bapak dan ibu tak mampu mengobati sakitnya untuk berobat ke dokter atau waktu itu kami menyebutnya tabib, hari itu kami menangis, sering menangis karena juga sering perut kami melilit menahan lapa dan hanya bisa makan secukupnya, ini adalah salah satu penggalan kalimat seorang helmi yahya


tentang kisah sukses dua orang bersaudara yang menjadi contoh banyak orang dalam mendidik anaknya, Adalah seorang helmi yahya dan Tantowi yahya, mereka adalah dua orang bersaudara yang medulang sukses dan meraih kesempatan emas mengukir sejarah serta tinta emas dalam perjalanan hidup yang penuh dengan proses serta alur perjalanan yang begitu keras dan sulit, kegigian serta ketelatenan dalam menjalani sebuah proses dan pengalaman adlah salah satu kunci sukses mereka berdua seperti sekarang ini

keduanya merupakan 10 bersaudara, namun 5 orangsaudara menreka telah meninggal, kini hanya tinggal mereka 2 orang laki-laki serta 3 orang saudara perempuan. mereka menerima pendidikan yang keras dari seorang ayahnya, kedisiplinan serta ketegasan selalu iya hadapi dan merek terima dalam keseharan mereka, seorang ayah yang bersifat otoriter dalam mendidik anak ini merupakan satu alasan khusus mengapa mereka kini begitu mengenang masa-masa perjuanagn hidup mereka, bahkan seorang tantowi dan helmi yahya kehilangan masa kecil dan masa bermainnya karena sang ayah menyuruh mereka untuk belajar bahasa Inggris, dan jarak yang harus mereka tempuh adalah 15 KM

Disiplin serta kegigihan seoorang ayah ternyata membuahkan hasil, kini tantowi yahya selain sukses di Dunia tarik suara dan artis dia juga sukses di  dalam karier dan pendidikannya di perhotelan ia dikenal sebagai Master of Ceremoni (MC) handal dan kini menjabat sebagai anggota DPR, Sedang sang adik Helmi yahya kini ia menjadi artis juga pengusaha, Kecerdasannya yang luar biasa dimulai sejak ia menduduki ketua OSIS serta terpilih sebagai Siswa teldan SLTA nasional, selain itu disebutkan juga betapa ia telah menyabet ratusan piala dalam beragam kejuaraan, selain itu seorang Helmi yahya sukses menyelesaikan kuliahnya di Miami Amerika Serika dengan predikat terbaik selama 10 bulan kini kedua berkilau bagai bintang

Sejak kecil mereka megalami kesusahan dan kesulitan dalam hal ekonomi, meski ayahnya pernah menjadi pemilik bioskop, namun akhirnya ia bangkrut ketika bioskopnypun mengalami kebakaran, seorang Tantowi dan Helmi sering kali iri ketika akhir tahun teman-teman sekolahnya ada study bading ke jawa, (mereka saat itu diam di palembang) namun ayahnya berucap; sabarla kaliah tidak ush ke jawa hari ini, suatu saat kalian akan diam dan punya rumah disana, kalian akan "mengencingi"  kemiskinan dalam keluarga kita harus berhenti pada diri saya, kalian tak boleh miskin, kalianlah pemberhenti kemiskinan di keluarga ini

Namun, ditengah kesuksesan keduanya yang kini gemilang dengan gaji yang lebih dari kata cukup itu, mereka memiliki sebuah penyesalan yang sanagt mendalam yaitu, ketika mereka melihat teman-teman mereka bisa ke tanah suci dengan orang tua mereka, namun kini mereka tidak bisa karena kedua orang tuanya kini telah tiada. selain itu rasa sedih yang mendalam juga dialami seorang helmi Yahya ketika ia mendapat gaji pertama, pada hari itu pula ayahnya meinggal dan Helmi yahya belum sempat memebrikannya kepada sang ayah

pesan dari seoarng helmi yahya adalha, ketika kita mendapatkan sebuah kebahagiaan dan rezeki dari Tuhan kemudian ditanya, apa yang akan kau lakukan dengan gaji pertamamu ini, maka jika dia ditanya seperti itu denganserga dia akan menjawab "saya akan memberikannya kepada ibu saya, Mumpung masih ada kesempatan"

Wallahu a'lam bis sowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar