Jumat, 27 Juni 2014

Memantaskan Diri Untuk Berdoa Dan Meminta


Allah selalu mengajarkan banyak hal kepada manusia, memberi banyak pelajaran dan hikmah dari setiap peristiwa dan hal-hal kecil yang dianggap ringan namun sebenarnya memiliki pelajaran yang begitu berharga. Allah menghadirkan peristiwa-peristiwa di setiap hari yang sebenarnya memberikan banyak pelajaran untuk perbaikan diri dan belajar bagaimana menghadapi orang lain, refleksi diri serta untuk berbagai hal, banyak orang yang beranggapan bahwa seusuatu yang kecil tidak memiliki arti dan sesuatu, mereka menganggap banyak hal yang seakan tidak berharga. namun sejatinya disetiap peristiwa dan setiap kejadian itu sebenarnya mengandung hikmah yang bis dijaikan sebagai pelajaran hidup untuk memperbaiki kualitas diri dalam menjalani sisa hidup menuju kematian dan kehidupan yang abadi



salah satu contoh yang telah Allah berikan adalah tentang etika bagaimana meminta sesuatu, dalam kehidupan sehari-hari tentu kita menjumpai polah kehidupan sosial yang terjalin, entah itu dalam masyarakat maupun dalam atmosfer kehidupan keluarga. kita bisa bisa mengambil sebuah pelajaran yang telah Allah berikan tentang sebuah analogi keberadaan dan posisi seorang anak dan orang tua, disini kita tentu mengerti dan paham bahwa seorang anak adalah harta dan buah hati keluarga, anak tentu membutuhkan segala hal dari orang tua, baik ayah maupun ibu, anak membutuhkan kasih sayang, pendidikan dan pengayoman, anak merupakan amanah yang diberikan oleh Allah kepada orang tua untuk kemudian diasuh dan diasih, dididik menjadi pribadi dengan karakter yang baik dan ajaran yang benar

Seorang anak tentu membutuhkan bimbingan dari orang tua, selain kebutuhan yang bersifat non materiil, anak juga membutuhkan materi, seperti halnya uang dan sebagainya, anak yang baik tentu akan disayang oleh orang tuanya, dan anak yang nakal dan bandel tentu akan memiliki kesan yang berbeda jika dibandingkan dengan anak yang patuh. orang tua tentu lebih senang kepada anak-anak yang patuh, ketika anak yang baik butuh sesuatu tentu akan dengan mudah dan kepercayaan yang penuh orang tua akan mengbulkan dan membantunya sedangkan anak yang "nakal" kurang baik tentu orang tua tidak begitu saja memberi kebebasan dan kepercayaan yang penuh dan tentu pelayanannya pun berbeda dengan anak yang patuh dan memiliki kepribadian yang baik

hal ini tentu menjadi sebuah analogi dan perumpamaan yang sebenarnya menjadi cermin yang begitu jelas serta valid tentang bagaimana kita menyikapi dan memahami posisi kita sebagai hamba dan Allah sebagai sang khalik, Dalam beribadah khususnya berdoa banyak kita yang belum menyadari bahwa walaupun Tuhan maha pegasih dan maha penyayanga, namun sejatinya kita jug ahrus memperhatikan etika dan adab tentang bagaimana meminta dan memohon serta berdoa kepad Tuhan, kita juga harus mengoreksi diri bagaimana ibadah yang telah kita jalani, kewajiban yang telah dipenuhi serta hal lain yang berhubungan dengan Tuhan. 

terkadang manusia tidak menyadari bahwa apa yang diminta dan apa yang diharapkan serta apa yang diinginkan dalam doanya harus terwujud, manusia terkadang tidak sadar bahwa ada sikap egois yang tumbuh subur dalam dirinya, seharusnya kita harus memahami dan menyadari bahwa kita berdoa dan memohon kepada Tuhan (Allah) seharusnya juga diimbangi dengan kewajiban yang harus kita penuhi, kewajiban yang telah diperintahkan untuk dilkasnakan serta segala sesuatu yang seharusnya dijauhi agar benar-benar dijauhi dan dihindari. mari koreksi diri dan memperbaiki diri menjadikan pribadi kita pantas untuk memanjatkan doa kepada Allah, tidak hanya sekedar meminta namun tidak melakukan kewajiban, mari menjadi manusia yang memiliki kesadaran diri tentang etika dan adab sopan santun kepada siapapun, lebih-lebih kepada Allah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar