Indonesia
dan SDA
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang
memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah tentu memiliki
keberuntungan yang amat sangat luar biasa, dari sini kita bisa melihat secara riil dimana pada sepanjang penjuru Indonesia memiliki banyak sumber daya alam
yang harus dimanfaatkan dan bisa dijadikan sebagai modal untuk menjadikan
bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju, menjadikan pemasukan negara yang
semakin melimpah, kerjasama yang luas dan semakin dikenal di ranah
Internasional, Sumber Daya Alam (SDA) yang telah ada di negeri kita bisa
dimanfaatkan dengan baik dan bisa menjadi pemasukan besar bagi bangsa jika saja
pengelolaannya dilakukan secara benar, jujur serta tidak “ceroboh”
SDA yang
melimpah di Indonesia ini ternyata sudah tercium oleh bangsa-bangsa lain, itu
sebabnya mengapa Belanda sangat ingin memiliki ranah Indonesia sebagai tanah
airnya, begitu pula jepang yang rela mati-matian untuk merebut bumi indonesia
untuk mereka miliki, mereka tahu, mereka paham betul letak negara Indonesia
yang begitu strategis, begitu luar biasa, banyak tambang-tambang yang dimiliki
Indonesia, tambang-tambang minyak, batubara, Timah dan Emas, selain itu letak
Astronomis Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia memiliki ruang lingkup
yang indah, alam yang asri, tanah subur yang mampu menumbuhkan banyak tanaman,
buah, bunga, serta rempah-rempah sebagai pemasukan negara yang sangat
menguntungkan, selain itu di semenjung pantai di sepanjang pinggiran pulau
Indonesia sangat berkompeten untuk menghasilkan garam yang luar biasa, secara
kasat mata mampu menghasilkan garam yang lebih dari cukup untuk kebutuhan
negeri ini bahkan diprediksikan mampu di-ekspor ke negara-negara luar
yang seharusnya membutuhkan, tidak hanya itu perairan laut yang dimiliki bangsa
Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, ikan-ikan laut bisa menjadi
sarana serta aset besar untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri, ikan
hias, juga terumbu karang yang indah juga memilki suntikan positif untuk
perkembangan dan kemajuan Indonesia.
Quraisy Shihab dalam bukunya; Lentera hati menjelaskan, bahwa Indonesia merupakan satu bagian kecil dari lempengan surga yang diberikan Allah, bisa kita lihat, tanah yang subur, buah-buahan yang lengkap, sayur-sayur yang segar, serta potensi alam yang sangat luar biasa, laut serta semua kekayaan yang dikandungnya, serta banyak hal luar bisa yang dimiliki Indonesia, itulah Indonesia negara dengan SDA yang harus disyukuri.
Sebagai
contoh, pulau Bali, sebagai pulau Dewata dengan seribu keindahannya mampu
menghipnotis banyak orang, pulau Bali yang kini namanya telah “mendunia” itu
merupakan satu dari sekian banyak tempat wisata di Indonesia yang seharusnya
banyak dikunjungi serta menjadi tempat wisata favorit para wisatawan baik
wisatawan lokal maupun interlokal, semua yang dimiliki Indonesia
seharusnya mampu dimanfaatkan sebaik mungkin, dikelola serta dijadikan sebagai
sasaran utama atas daya tarik Indonesia, banyak hal yang bisa dilakukan, banyak
pula yang bisa dimanfaatkan dari semua sumberdaya di Indonesia ini, selain itu dengan
banyaknya lahan yang digarap tempat wisata yang lebih banyak serta menarik mampu
menurunkan angka pengangguran yang sering dibicarakan banyak kalangan, selain
itu juga bisa menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lebih sadar diri akan
potensi yang dimiliki, dengan begitu bangsa dunia lebih tahu dan mengenal
Indonesia sebagai bangsa yang benar-benar paham, benar-benar mampu membangun
bangsa yang sadar diri, bangsa yang bisa memanfaatkan potensinya sebagai modal
utama memajukan negara.
Itulah
Indonesia yang seharusnya, namun apa yang bisa kita lihat sekarang, apa yang
bisa kita nilai dengan segala perkembangan, pembangunan yang telah dilakukan
Indonesia, sudah sesuaikah dengan usia yang dimilki, sejak merdeka sampai
sekarang apa yang telah Indonesia dapatkan, sudahkah sesuai dengan segala
potensi alam yang dimiliki, kekayaan alam yang melimpah, sudahkah sesuai dengan
perkembangan yang dicapai bangsa-bangsa diluar sana.
Sejenak kita
melihat sekilas ke negeri seberang, Singapura, negara kecil ini ternyata mampu
menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang mampu tampil lebih, negara yang
ukurannya tak lebih besar dari pulau Kalimantan ini dikenal sebagai negara yang
memilki disiplin yang tinggi serta kesadaran tinggi tentang pentingnya menjaga
kebersihan lingkungan, padahal sebagaimana yang kita ketahui bahwa
Singapura tidak memiliki SDA yang cukup mendukung, namun atas kesadaran bersama
warga negara tersebut akhirnya terciptalah sebuah negara yang dikenal baik oleh
negara luar, Singapura mampu menjadikan negara kecilnya itu sebagai negara yang
benar-benar mampu untuuk membangun negara kecilnya. Singapura kini menjadi
salah satu pilihan bagi para wisatawan sebagai negara wisata/ tujuan wisata dan
liburan, banyak hal yang mendorong wisatawan mengunjungi negara kecil ini,
seperti adanya kesadaran yang tinggi warganya tentang kebersihan, juga adanya
kedisiplinan yang tinggi dalam segala hal. Itulah contoh kecil negeri seberang,
negara kecil ini mampu meyakinkan bahwa mereka mampu tampil lebih baik lebih
maju dari apa yang dilihat banyak orang, ukuran negara yang kecil ternyata
bukan masalah bagi mereka untuk tidak bisa berkembang, mereka berhasil
memanfaatkan apa yang dimiliki, apa yang ada di negara tersebut dengan benar.
Singapura adalah salah satu contoh
negara yang bisa, serta mau untuk bersama membangun negaranya, singapura tahu
dan sadar benar bahwa mereka bisa serta mampu membangun negaranya, masih banyak
negara-negara lain yang bisa dijadikan sebagai contoh serta kaca perbandingan
bagi Indonesia.
Kembali pada
bangsa kita Indonesia, SDA yang ada pada tubuh bangsa ini merupakan harta
terpendam yang banyak diincar “para tetangga” namun toh ternyata Indonesia
sendiri belum memiliki kesadaran yang penuh teantang potensi besar, Indonesia
akan tetap menjadi yang seperti dulu dan mustahil untuk berkembang jika saja
tidak ada manajemen yang benar dalam dalam pengolahannya.
SDM di Indonesia
Sedikit berbicara tentang Sumber
Daya Manusia (SDM) yang ada di Indonesia, jika kita mengaca serta
mengacu pada orang-orang zaman dulu, kita lihat Bung karno, Bung Hatta serta
mereka yang gigih membela serat mempertahankan bangsa ini dari penjajah, kita
bisa menlai mereka sebagai Insan yang rela mati demi bangsa, rela berkorban
demi negara. Meninggalkan keluarga untuk membela bangsa, mereka paham betul,
sadar betul bahwa negara Indonesia harus berdiri tegak, harus bertahan dari
segala halangan, begitu juga para pemuda saat itu, mereka rela berjuang “tanpa
imbalan” tanpa gaji ataupun bayaran, mereka bersatu, menyatu serta memilki rasa
memiliki yang begitu tinggi, tekad mereka menjadikan bangsa ini maju dan
menjadi bangsa yang tidak dipandang sebelah mata oleh “para tetangga”.
Selain kegigihan mereka dalam berjuang serta
mengatur strategi perang, mereka juga mampu menunjukkan “kebolehan” mereka
dalam menulis, diantara tulisan-tulisan serta buku-buku yang diremukan banyak
dijumpai ide-ide cemerlang yang berhasil disusun. Diantaranya adalah Bung
Hatta, dalam sejarah disebutkan bahwa dia adalah sosok seorang pria yang handal
dalam tulis-menulis serta memliki ide-ide cemerlang yang berhasil dituangkan
dalam tulisannya, dan semua ini untuk kebangkitan dan kemajuan Indonesia.
Sejenak
mungkin kita bisa memutar beberapa piringan hitam sebagai saksi sejarah, saksi
dimana mereka para pejuang betul-betul mengorbankan semua yang mereka miliki,
bukan hanya harta, air mata, mereka juga korbankan nyawa demi Indonesia
tetap jaya, itulah perjuangan mereka, para pejuang dengan seribu angan-angan,
seribu impian untuk Indonesia. Pemuda pada masa itu adalah pemuda yang memiliki
jiwa-jiwa pejuang, sebuah tekad yang benar-benar teguh mempertahankan negara
kesatuan republik Indonesia dari jajahan penjahah. Mereka telah memberikan sebuah bukti nyata,
kecintaannya kepada bangsa Indonesia telah diwujudkan dengan segala pengorbanan
yang begitu berharga. Jiwa-jiwa muda yang hadir kala itu adalah jiwa-jiwa yang
memiliki tekad sebagai penegak negara, rela mati demi negara.
Seiring
berjalannya waktu, kemajuan Indonesia mengalami peningkatan pembangunan
bebrbagai infrastruktur mulai terlihat, banyak tokoh-tokoh pendidikan lahir,
dengan begitu ada sedikit peningkatan yang dialami Indonesia, sarana
pembangunan di berbagai kota sudah mulai terlihat, gedung-gedung “pencakar
langit” mulai banyak ditemui, sarana perhubungan terasa lebih lengkap, tidak
hanya itu banyak anggaran yang kini bisa diterima oleh masyarakat miskin,
secara kasat mata hal ini sangat berdampak positif dalam pembangunan
infrarstuktur negara, sarana perhubungan, penambahan jalan tol yang
terlaksana, memang membuat banyak pemakai sarana menjadi lebih senang dan
teratasi, dengan penambahan berbagai sarana ini penduduk merasa lebih nyaman,
lebih bisa merasakan fasilitas yang diberikan negara, seperti pembangunan Suramadu
Bridge/ jembatan Suramadu, diamana jembatan ini menghubungkan pulau
Madura dengan Surabaya, dengan begitu pembangunan jembatan Suramadu ini
menjadikan penduduk lebih nyaman dalam bepergian serta bisa menghindari atau
paling tidak mengurangi kemacetan yang sering terjadi.
Jika kita
sempat mengaca pada hasil yang telah terealisasi, secara kasat mata
infrastruktur tersebut memang telah bisa dinikmati, namun tidakkah kita
ketahui, berapa anggaran yang diberikan negara untuk pembangunan beberapa
fasilitas negara tadi, berapa jumlah tunjangan bagi warga miskin, berapa
anggaran dana untuk peningkatan pendidikan, kesejahteraan masyarakat, serta
banyak dana yang terkucur dari negara untuk masyarakat, namun semua tidak
tersalur secara bersih, jumlahnya berkurang bahkan seringkali hilang, siapa
yang salah dengan hal ini?
Akhri-akhir
ini telah banyak kita jumpai kasus tentang tindak pidana korupsi (Tipikor),
dari beberapa kasus yang ada, banyak ditemui kasus korupsi yang menelan banyak
uang negara dengan nominal yang tidak sedikit, entah kenapa kini telah banyak
kasus korupsi yang terungkap namun tetap saja muncul kasus-kasus sama yang
seharusnya tidak terulang kembanli, korupsi seakan-akan menjadi sebuah tradisi,
korupsi kini menjadi trend baru dikalangan masyarakat berdasi, siapa
yang salah dengan semua ini?
Gayus
tambunan, seorang pegawai pajak ini, ternyata mampu mengantongi uang negara
dengan mudah, dengan gampangnya ia pergi bolak-balik keluar negeri, untuk
berlibur, serta tamasya dengan uang negara yang berhasil ia korupsi, inilah
salah satu gambaran yang sedang terjad di Indonesiai, tidak hanya itu kejadian
yang kini sedang banyak diperbincangkan adalah tentang kasus Nazaruddin yang
begitu kontroversial, dan ternyata, masih banyak pelaku-pelaku kelas kakap yang
masih santai duduk dengan menikmati uang hasil korupsi, kasus Nazaruddin di
Wisma Atlet ini, juga bisa kita jadikan sebagi gambaran serta contoh yang bisa
kita jadikan PR bagi seluruh masyarakat Indonesia, kasus-kasus memakan uang
negara tersebut ternyata sudah menjamur dan seakan menjadi sebuah kebiasaan
yang banyak diminati.
Tidak hanya
itu, kita bisa melihat kasus yang baru masih saja hangat yaitu tentang
pembengkakan dana Banggar di DPR RI, banyak kejanggalan yang sempat ditemui,
dari data yang diperoleh, bahwa adanya penggunaan dana yang seharusnya tidak
perlu dilakukan, seperti halnya pembeliaan 1 kursi dengan harga Rp: 24 juta
(apa layak), pembeliaan satu kursi denagn harga 24 juta, apakah ini benar,
beolom lagi keuangan karpet untuk ruangan tersebut, seakan-akan dai data yang
ada ditemukan banyak kejanggalan yang terjadi, kehidupan mewah para pejabat
negara tersebut ternyata belum cukup sampai disitu, juga diterimanya data
tentang penerimaan gaji anggota DPR yang telah diberhentikan beberapa bulan
lalu, ternyata masih banyak kasus di dalam tubuh bangsa Indonesia sendiri yang
seharusnya tidak lagi diperdebatkan,
Dari sekian
paparan diatas tergambar jelas perbedaan yang mendasar tentang kesibukan,
target, keinginan serta tujuan yang diimpikan, “masyarakat berdasi” itu memang
bekerja banyak untuk negara Indonesia tapi banyak pula dari mereka yang
menjadikan Indonesia sebagai ladang mengeruk keuntungan pribadi, dalam pikiran
mereka yang ada hanyalah bagaimana mengeruk keuntungan sebesar-besarnya,
seakan-akan mereka tak lagi ingat tentang janji awal yang diikrarkannya,
janji-janji menjadikan msyarakat sejahtera kini menjadi sebuah bayangan semu
yang kini telah menghilang, telah menjadi sebuah kenagan pahit bagi masyarakat,
mereka benar-benar lupa akan amanah yang mereka terima.
Jika kita
berkaca pada semangat para pemuda masa lalu, dimana mereka rela dan tidak
pernah memikirkan materi sebagai orientasi utama, juga pengorbanan jiwa-jiwa
para pejuang dahulu yang seakan-akan kini hanya menjadi kenangan, menjadi
sejarah yang mungkin akan terlupakan, sungguh rasa ini sangat miris, perjuangan
itu seakan pergi tanpa penerusnya, generasi pemerintahan yang kini terkikis
menjadikan negeri ini sebagai negeri yang seakan melupakan perjuangan masa
lalu, pemerintahan yang kini hanya memikirkan kemewahan fasilitas kerja, mereka
hanya menuntut fasilitas kerja yang lengkap, enak dan istimewa, nah bagaimana
tenta kinerjanya, apakah sudah sesuai dengan segala fasilitas mewah yang mereka
terima.
Tolak ukur
dari sebuah usaha yang dilakukan bisa kita lihat dari hasil real yang
ada, di Indonesia sendiri bisa kita mengadakan sebuah tinjauan langsung
kepada masayarak kecil, karena pada dasarnya masyarakat sendirilah yang
merasakan betul bagaimana kesejahteraan yang mereka terima sampai saat ini,
sampai dimana kepuasan masyarak tentang kinerja pemerintah, masyarakatlah yang
menjadi tujuan utama kesejahteraan bangsa, masyaraktlah yang harus dijadikan
sebagai tujuan utama kemajuan bangsa, jika saja kesejahteraan sudah terasa,
persatuan sudah benar-benar dirasakan, keadilan serta keamanan dan kenyamanan
sudah hadir ditengah-tengah masyarakat, barulah para pemimpin bisa berbangga
diri karena dengan begitu kinerja mereka bisa dikatakan berhasil.
Antara SDA dan SDM
Sebenarnya
kita perlu meninjau ulang apa hakekat pemimpin yang sebenarnya, pemimpin
keluarga, pemimpin kelompok, juga pemimpin negara atau presiden serta Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) , apa tugas mereka, apa kewajiban mereka yang
sebenarnya. Pada dasarnya sosok pemimpin adalah sosok yang harus bisa
memberikan solusi, memberikan ketegasan tentang suatu pilihan yang dihadapkan,
bisa membawa kemajuan dan kebaikan bersama, melayani serta memberikan
pengabdian kepada anggotanya, dengan kata lain seorang pemimpin haruslah
memberi pelayanan terbaik bagi anggota, pemimpin adalah pembantu bagi
anggotanya, membantu memberikan solusi dan lain sebagainya.
Pemimpin
sangat menentukan masa depan rakyatnya, berbicara tentang pemimpin
mungkin kita bisa melihat para wakil kita, para wakil rakyat yang seharusnya
bisa menyampaikan aspirasi serta ide-ide dari masyarakat, para wakil rakyat
tadi seharusnya berkonsentrasi penuh atas tugasnya penyalur aspirasi
rakyat, tapi apa yang terjadi, ternyata sudah banyak ditemukan para wakil
rakyat tadi tertidur pulas saat rapat, bahkan kasus yang sangat memalukan yaitu
menonton film tidak senonoh dalm ruang sidang (wah,,!) apa itu pantas terjadi,
dewan perwakilan rakyat yang seharusnya menyampaikan berbagai warna aspirasi
dari masyarakatnya ternyata berjalan diluar jalur yang ditentukan, apakah
pantas seorang wakil rakyat seperti itu, secara tidak langsung wakil rakyat
tadi sudah mencerminkan watak kurang terpuji yang dimilikinya, atau karena dia
adalah seorang wakil rakyat berarti dia telah memcermarkan nama baik daerah
yang mengusungnya, ya inilah yang terjadi saat ini, perlukah hal tersebut
dipertahankan.
Masyarakat
berdasi yang duduk nyaman dalam gedung DPR itu sepertinya lupa diri akan peran
serta fungsi mereka, pemerintahan yang tidak stabil ini menjadikan bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang pincang, sebagai bangsa yang tidak pantas dan
tidak cocok dengan semua yang ia miliki, artinya seharusnya Indonesia mampu
menjadi negara maju dan berkembang dengan semua potensi yang dimilikinya,
potensi SDM yang melimpah seharusnya menjadi faktor pendorong utama serta modal
utama dalam pemasukan negara, kesuksesan tersebut bisa diraih jika saja
pengelolaan SDM yang dilakukan secara serius dan benar-benar diperhatikan juga
dengan adanya pengaturan dan pengawasan yang dignifikan, untuk sementara ini
pengaturan SDM di Indonesia bisa dinilai kurang berhasil bahkan mungkin gagal,
betapa tidak SDM yang seharusnya dimanfaatkan serta mampu menghasilkan
pemasukan bagi negara ternyata tidak terealisasi dengan baik, sepertinya
perairan dilaut Indonesia yang begitu luas ini tidak bisa menghasilkan apa-apa,
betapa tidak, bagaimana mungkin Indonesia masih meng-impor ikan dari
negara lain, bukankah luas laut Indonesia yang begitu terhampar memiliki
kekayaan laut yang melimpah, kemana larinya hasil laut tadi, belum lagi di
sepanjang pulau yang ada di Indonesia dengan letak strategis yang sangat
mendukung untuk produksi garam ternyata juga tidak terealisasi dengan baik,
produksi garam yang dihasilkan Indonesia ternyata belum mampu mencukupi
kebutuhan dalam negeri, Indonesia masih meng-impor garam dari luar negeri,
sepertinya ada yang salah dengan ini, SDM luar biasa yang kini terhampar di
bumi Indonesia ternyata tidak mampu membawa Indonesia menjadi negara yang maju
dan berkembang, padahal jika kita melihat negara-negara tetangga yang kini maju
dan berkembang padahal mereka tidak memiliki SDM yang mumpuni, namun mengapa
mereka bisa berdiri diatas kita, berdiri di depan kita, sepertinya ada yang
perlu ditata ulang dari pemerintahan Indonesia.
Keistimewaan SDM
yang dimilki Indonesia ternyata perlu dikelola dan dibenahi serta diberikannya
pengelola yang benar –benar bisa menjadikannya sebagai pemasukan serta daya
tarik bagi Indonesia. Wisata
bahari yang asri, wisata alam serta kesenian-kesenian daerah yang sangat
beragam seharysnya menjadi modal utama yang benar-benar bisa dimanfaatkan
dengan baik.
Menyinggung sedikit tentang budaya
di Indonesia, Bhineka Tunggal ika yang menjadi semboyan Indonesia
memiliki makna yang sangat mendalam banyaknya budaya serta beragamnya
tradisi di Indonesia menjadikan Indonesia sebagai negara yang multikultural,
banyaknya golongan, suku, budaya, serta tradisi Indonesia sempat membuat
negara-negara luar kagum akan Indonesia, keberagaman suku yang banyak justru
bisa menyatukan kesatuan Indonesia, budaya- budaya yang ada pada tubuh bangsa
Indonesia memang tidak bisa dpungkiri, tari-tarian, lagu-lagu adat serta
pakaian adat yang dimiliki masing-masing memiliki karakteristik yang
berbeda-beda serta unik, seperti halnya ati tulis karapan sapi di Madura,
kebudayaan Reog dari Ponorogo tari saman dari Aceh serta sekian banyak
kebudayaan yang dimiliki Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa,
ragam budaya yang dimiliki Indonesia ini begitu tak ternilai harganya,
lagi-lagi Indonesia memiliki potensi besar untuk menarik minat wisatawan asing
ke Indonesia, dinatara kebudayaan Indonesia kini telah mendapat pengakuan dunia
yaitu kesinian batik serta keris, yang dipatenkan sebagai budaya asli
Indonesia, Indonesia patut berbangga diri dengan penghargaan ini, suatu
pengahargaan yang menjadikan Indonesia bersinar di mata dunia dalam hal
kebudayaannya, keris dan batik yang mendapat pernghargaan dunia tersebut tetntu
memiliki cerita sejarah yang panjang, adanya penjagaan ke aslian budaya serta adanya
kaederisasi yang baik, sehingga budaya batik tersebut tetap terjaga serta terus
berkembang, begitupun pengrajin batik di Indonesia yang terus memiliki
inovasi-inovasi baru serta imajinasi yang beragam sehingga berhasil
menghasilkan ragam motiv batik yang khas dan menarik, motif batik lamongan
dengan wayangnya, batik Madura dengan corak batik tulisnya menjadikan ekakayaan
budaya Indonesia terus berkembang.
Namun disisi
lain, ada hal yang kembali perlu dibenahi, jika kita sempat menuai pujian dari
mereka yang kagum akan batik dan keris kita sebagai warisan budaya indonesia
untuk dunia, namun seharusnya dengan diraihnya penghargaan ini kita harus lebih
menjaga kebudayaan yang ada serta membenahi juga memberikan sumbangan aspirasi
yang lebih untuk terus berkembangnya budaya dan tradisi di Indonesia, hal ini
bisa dilakukan dengan banyak hal, seperti diadakannya pelatihan kaderisasi bagi
para pemuda untuk melestarikan serta mencintai budaya bangsa, kesenian,
tari-tari daerah, ragam bahasa serta adat istiadat yang perlu dilestarikan
untuk mendukung kemajuan negeri indonesia, selain itu bisa juga dilakukan
dengan pemberian dana atau anggara untuk kebudadyaan bangsa Indonesia ini,
namun perlu disadari kembali, jika saja pemerintah menganggarkan sejumlah dana
untuk pelestarian dan pengembangan budaya semua ini diikuti dengan pengawasan
serta adanya laporan yang jelas tentang pencairan dana serta berapa jumlah
nominal yang diberikan, dengan begitu anggara yang diberikan pemerintah
betul-betul diketahui jumlahnya, serta bisa diterima atau sampai kepada pihak
yang dituju, dengan begitu rencana dan keinginan yang selama ini diimpikan bisa
terwujud, dengan pengawasan serta kejujuran dalam pencairan dana anggaran bisa
menjadi jumlah nominal yang diterima benar-benar bersih dan terhindar dari
orang-orang yang selalu haus akan uang, yang tidak lagi memikirkan nasib
rakyat, hanya kesenagannya pribadi yang selalu ia pikirkan, pengawasan serta
pemberantasan korupsi inilah yang perlu dibenahi bersama, dengan begitu
permasalahan dalam negeri yang seharusnya tidak terjadi bisa diatasi, dengan
begitu Indonesia tinggal mengembangkan potensi yang ada. Memperbaiki sebuah
sistem pemberantasan korupsi tentu tidak hanya cukup dilakukan oleh seglentir
pihak, harus ada sinkronisasi yang benar-benar terjalin antar sesama pihak,
artinya semua warga Indonesia haruslah bertanggung jawab ata tindakan ini,
semua warga indonesia harus benar-benar bahu membahu memberantas tindak pidana
korupsi yang seakan-akan kini telah menjadi budaya dalam tubuh bangsa
Indonesia.
Kalau saja
kita berpendapat tentang keadaan bangsa Indonesia yang saat ini terjadi, yang
saat ini bisa kita lihat, tentu kita hanya bisa gigit jari, namun semua ini
belum terlambat, karena pada dasarnya tidak ada daun tanpa adanya tunas, tak
ada daun tanpa adanya pucuk, daun tua yang kini sedang melambai suatu saat akan
terganti oleh daun-daun baru, kitalah satu-ssatunya sebagai pemilik kedudukan
tahta pemuda yang berhak dan wajib menggantikan para petuah kita yang telah
terjun terlebih dahulu, kinerja yang telah mereka lakukan tentu dengan kurun
waktu yang telah ditentukan, para pemuda bangsa Indonesia, para civitas
akademika, kita-lah penerus pemimpin bangsa, mau atau tidak suatu saat para
pemuda menjadi pengganti nereka yang telah mendahului kita, kita-lah yang
berhak mengatur negara, membentuk serta membangun negara untuk menjadikannya
sebagai negara yang maju, berkembang dan berbudaya.
Masa-masa
muda adalah cerminan kehidupan pada masa mendatang yang akan kita hadapi,
kesungguhannya dalam menghadapi kehidupan, perjuangannya dalam menyelesaikan
masalah adalah cermin bagaimana hidupnya kelak, kesuksesan yang terkadang
menjadi mimpi yang selalu terbayang-bayang tentu tidak bisa diraih dengan hanya
menunggu, atau menanti bintang jatuh dari langit, dibutuhkan sebuah usaha,
pengorbanan serta perjuangan yang harus dilakukan, dibutuhkan sikap yang keras
untuk menghadapi perputaran hidup, hingga akhirnya hidup-pun akan lunak pada
kita, dan janganlah kita bersikap enak-anakan terhadap hidup yang kita hadapi
karena suatu saat akan datang suatu kehidupan yang sulit bagi kita, pada
dasarnya untuk menjadi seorang sosok pemuda yang handal sosok seorang pemuda
yang pemimpin harusnya mampu dan bisa merasakan betapa sulitnya hidup yang akan
dihadapi, seorang pemimpin tentunya banyak menghadapi dan merasakan pahit manis
hidup, dengan begitu perjuangan yang pernah ia rasakan dijadikan sebagai kaca
perbandingan untuk langkahnya kedepan, seorang pemimpin yang the real
leader adalah dia yang mampu memeberikan contoh baik bagi masyarakatnya,
bagi pengikutnya. Ia selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi yang
dipimpinnya.
Berbicara
sedikit tentang pemimpin, sepertinya kita memang harus berikblat dan menjadikan
nabi Muhammad S.A.W sebagai panutan yang utama, seperti yang kita ketahui,
beliaulah sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia, keberhasilan
beliau mengemban beratnya amanah dari Allah menjadikan kita benar-benar percaya
bahawa dialah Insan kamil yang berhasil memimpin ummat menuju zaman yang
terang benderang seperti sekarang ini, nabi Muhammad juga bisa kita jadikan
sebagai contoh yang berbahsil mencetak kader-keder pemimpin setelah wafat, hal
ini bisa dilihat dari munculnya para khalifah-khalifah serta munculnya para
pejuang dan panglima perang yang handal dalam memimpin jihad melawan
orang-orang kafir. Nabi Muhammad berhasil memberikan suri taulada yang baik
bagi ummatnya, ketauladanan dalam bersikap, ketauladanan dalam kebersihan,
kerapian serta bagaimana menyikapi dan menyayangi kaum fakir miskin, anak yatim
serta pemberian penghormatan kepada para wanita, beliau adalah sosok pemimpin
yang sebenarnya pemimpin yang disayangi pengikutnya dan dijadikan panutan atau
contoh dalam kehidupan sehari-hari, itulah sekilas gambaran singkat nabi
Muhammad saw. Menyikapi hal tersebut paling tidak seorang pemimpin pada zaman
sekarang mampu meniru serta berusaha sebaik mungkin, sebisa mungkin meneladani
sikap dan bagaimana nabi memimpin, sosok beliau yang begitu lemah lembut, namun
juga tegas dalam mengambil keputusan, kecerdasan, kejujuran serta sifat-sifat
terpuji beliau haruslah ditiru, dengan begitu kepemimpinan yang ia jalani bisa
berjalan dengan baik, adanya rasa kejujuran, kecerdasan, menyampaikan amanah,
serta dapat dipercaya, mampu mengambil resiko serta ketegasan dalam menentukan
sebuah pilihan, itulah sosok pemimpin yang seharusnya dimiliki.
Pemuda Dan Tunas Bangsa
Sejenak jika
kita bicara tentang sosok seorang pemimpin masa depan, tentunya pikiran kita
akan tertuju pada kaderisasi, adalah seorang al fataa (pemuda) yang
benar-benar sebagai penerus serta pengemban amanah masa depan, dipundaknya ada
seribu tanggung jawab, sosok pemuda sebagai calon pemimpin adalah ia yang
memiliki karakteristik yang benar-benar cocok dan pantas mendapat gelar tersebut,
dalam hal ini dibutuhkan seorang pemuda terpelajar yang tahu banyak akan segala
hal, tentang banyak pengalaman hidup serta tahu manis dan pahitnya hidup, dalam
proses pembelajaran ruang lingkup kampus paling berpengaruh dalam pembentukan
watak seorang pemuda, pembetukan watak dan karakter sorang mahasiswa banyak
dipengaruhi pada saat-saat ini, adapun tipe-tipe mahasiswa yang bisa dibagi
dalam 4 kelompok yaitu:
1. Mahasiswa Anak Dosen: Mahasiswa dalam tipe ini biasanya
memiliki ciri-ciri sebagai berikut, Mereka selalu hadir 100% dalam perkuliahan,
bahkan mendahului sebelum dosen datang, Mahasiswa tipe ini memiliki catatan
paling lengkap dan biasanya diburu teman-temannya pada saat menjelang ujian,
Biasanya mereka menguasai kursi-kursi bagian depan pada saat kuliah, Mereka
tidak pernah mengenal istilah seperti membuat krepekan, bolos maupun titip
absen. Nilai mereka selalu
berkisar antara A sampai B, Biasanya mereka nyambi menjadi asisten dosen.
Setelah mereka lulus pun biasanya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi dan kemudian mengabdikan diri kembali di kampus dengan menjadi dosen
atau guru.
2. Mahasiswa Organisatoris : Mahasiswa tipe ini adalah
mahasiswa yang senang dengan hal-hal berkaitan dengan birokrasi dan organisasi,
Biasanya anda akan mendengar kata-kata LPJ, raker, fungsionaris, proposal
ketika berdekatan dengan mahasiswa tipe ini, Dalam hal kuliah, mereka tidak
selalu hadir 100% meskipun mereka tetap memberikan prioritas pada kuliah
mereka, Selain itu, mahasiswa tipe ini juga dikenal (hyper) aktif atau lantang
dalam bersuara, Tak jarang jika mereka sering terlibat dalam aksi massa atau
demonstrasi, meskipun mereka sendiri kadang nggak ngerti apa yang mereka
demonstrasikan, Banyak dari anggota klan ini yang kemudian menjadi birokrat
atau politisi.
3. Tipe Mahasiswa Money Train: Mahasiswa anggota tipe ini adalah
tipikal mahasiswa yang seneng ngobyek, Obyekannya pun macam-macam, Ada yang
nyambi jaga wartel, jadi operator warnet, jualan, jadi penulis, dan semacamnya,
Mata mereka memang nggak berwarna hijau, tapi mereka mulai memandang penting
arti dari sebuah uang, Bahkan mereka seringkali mengabaikan kuliah mereka demi
mendapatkan segepok duit, Wajar kalau mahasiswa golongan ini sering absen dalam
kuliah, Tapi begitu lulus, mereka inilah klan yang paling siap dalam bertarung,
Tak jarang bila anggota klan ini nantinya menjadi eksekutif top atau pengusaha
yang sukses.
4. Tipe Mahasiswa Kongkow: Mahasiswa yang tergabung dalam klan
ini boleh dibilang mahasiswa yang extrovert, gaul, funky abis, dan aware
terhadap hal-hal terkini, seperti lagu terbaru, tren fashion, gosip artis,
sampai gosip terbaru di kampus. Mereka
ini sering stand by di kampus, walaupun bukan untuk melakukan kegiatan-kegiatan
akademis. Selain di kampus, mereka sering terlihat di mall, pusat perbelanjaan,
warung makan, kafe, bioskop, atau tempat billiard. Tipe mahasiswa ini sebagian
adalah mereka yang nggak lulus-lulus kuliahnya alias mahasiswa abadi.
Menjadi mahasiswa tipe apapun sebenarnya
adalah pilihan setiap individu masing masing, dimulai dengan satu langkah yang
ia pilih dan ia jalani, siapapun kita siapapun dirikita namun hakekatnya kita
adalah seorang pemimpin, paling tidak memipin diri kita sendiri bagaimana
memposisikan diri serta mengendalikan diri di jalan yang benar sehingga bisa
memberikan kontribusi serta menjadikan diri kita bermanfaat bagi sekitar kita.
Semoga, Amien Ya Rabbal 'alamien..
Semoga, Amien Ya Rabbal 'alamien..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar