Minggu, 19 Mei 2013

Wasiat Terakhir Imam Al-Ghazali

Imam Ghazali terbangun pada dini hari dan sebagaimana biasanya melakukan shalat dan kemudian beliau bertanya pada adiknya, “Hari apakah sekarang ini?” 
Adiknya pun menjawab, “Hari senin.”
Beliau kemudian memintanya untuk mengambilkan sajadah putihnya, lalu beliau menciumnya, Menggelarnya dan kemudian berbaring diatasnya s…ambil berkata lirih, “Ya Allah, hamba mematuhi perintahMu,”
… dan beliau pun menghembuskan nafas terakhirnya.Di bawah bantalnya mereka menemukan bait-bait berikut, ditulis oleh Al-Ghazali ra., barangkali pada malam sebelumnya.
“Katakan pada para sahabatku, ketika mereka melihatku, mati Menangis untukku dan berduka bagiku
Janganlah mengira bahwa jasad yang kau lihat ini adalah aku
Dengan nama Allah, kukatakan padamu, ini bukanlah aku,
Aku adalah jiwa, sedangkan ini hanyalah seonggok daging
Ini hanyalah rumah dan pakaian ku sementara waktu.
Aku adalah harta karun, jimat yang tersembunyi,
Dibentuk oleh debu ,yang menjadi singgasanaku,
Aku adalah mutiara, yang telah meninggalkan rumahnya,
Aku adalah burung, dan badan ini hanyalah sangkar ku
Dan kini aku lanjut terbang dan badan ini kutinggal sbg kenangan
Puji Tuhan, yang telah membebaskan aku
Dan menyiapkan aku tempat di surga tertinggi,
Hingga hari ini , aku sebelumnya mati, meskipun hidup diantara mu.
Kini aku hidup dalam kebenaran, dan pakaian kubur ku telah ditanggalkan.
Kini aku berbicara dengan para malaikat diatas,
Tanpa hijab, aku bertemu muka dengan Tuhanku.
Aku melihat Lauh Mahfuz, dan didalamnya ku membaca
Apa yang telah, sedang dan akan terjadi.
Biarlah rumahku runtuh, baringkan sangkarku di tanah,
Buanglah sang jimat, itu hanyalah sebuah kenang2an, tidak lebih
Sampingkan jubahku, itu hanyalah baju luar ku,
Letakkan semua itu dalam kubur, biarkanlah terlupakan
Aku telah melanjutkan perjalananku dan kalian semua tertinggal.
Rumah kalian bukanlah tempat ku lagi.
Janganlah berpikir bahwa mati adalah kematian, tapi itu adalah kehidupan,
Kehidupan yang melampaui semua mimpi kita disini,
Di kehidupan ini, kita diberikan tidur,
Kematian adalah tidur, tidur yang diperpanjang
Janganlah takut ketika mati itu mendekat,
Itu hanyalah keberangkatan menuju rumah yang terberkati ini
Ingatlah akan ampunan dan cinta Tuhanmu,
Bersyukurlah pada KaruniaNya dan datanglah tanpa takut.
Aku yang sekarang ini, kau pun dapat menjadi
Karena aku tahu kau dan aku adalah sama
Jiwa-jiwa yang datang dari Tuhannya
Badan badan yang berasal sama
Baik atapun jahat, semua adalah milik kita
Aku sampaikan pada kalian sekarang pesan yang menggembirakan
Semoga kedamaian dan kegembiraan Allah menjadi milikmu selamanya.

Kamis, 09 Mei 2013

Ibrahim Pernah Atheis, Apa benar? (Konsep ketuhanan dan Kekuaasan Tuhan)



Saat ditanya tentang kebenaran dan adanya suatu hakikat tentu saja setiap orang tidak bisa menelannya dengan satu tegukan tanpa memiliki pengetahuan serta banyak hal yang diketahui dari suatu objek tersebut, dalam atmosfer pendidikan  banyaknya aliran serta pertukaran mindset,  pendapat serta pengetahuan yang bebas tanpa adanya mediasi serta “Filter” yang seharusnya menengahi serta menyaring  sebuah pemikiran dan seharusnya bisa dikendalikan, namun  malah membuatnya beralih ke jalan yang perlu untuk diluruskan, perlu digaris bawahi bahwa Tuhan sendiri memiliki 3 kosep yang menjadikannya dikenal Tuhan berbeda dengan segala yang ada kecuali Dia, adapun 3 konsep tadi adalah:
1.      Mutlak: mutlak disini diartikan sebagai absolut tidak terbatas La haula wala Quwwata illa Billahi
2.      Distinct; distinct disini adalah berbeda Tuhan sudah pasti berbeda dengan ciptaan-Nya, karena segala sesuatu selain Dia adalah mahkluk sedangkan Dia sendiri adalah sang Khaliq.
3.      Unique; disini diartikal sebagai zat yang tunggal tak ada menyerupai Dia, Dia-lah yang satu.
 Banyak hal yang dirasakan di beberapa kampus tentang pertanyaan yang mungkin saja belum terlintas dalam pikiran seorang pelajar muslim, seperti halnya bagaimana sejarah Tuhan? Kenapa kita harus sholat dengan menutup aurat dsb, pertanyaan- pertanyaan seperti itu sebenarnya kerap kali menjadi sasaran empuk para orientalis, serta bahan serangan Kristenisasi sebagai “tombak” penggoyah keyakinan bagi pelajar muslim yang mungkin saja perlu mengkaji lebih jauh bagaimana menyaring perdebatan serta diskusi “lesehan” yang mungkin saja membuat keyakinan menjadi goyah bahkan berubah, naudzu billahi min dzalik.

Rabu, 08 Mei 2013

Memahami jalan yang lurus


Setiap hari paling sedikit 17 kali kaum muslim bermohon agar diantar menuju “Shirat al Mustaqim’’ yang bisa diterjemahkan dengan “jalan  yang lurus” menarik untuk diketahui bahwa dalam basa Al Qur’an, kata “shirat” berati “Jalan yang lurus”, katakanlah semacamjalan tol” . kata ini terambil dari kata akar yang berarti “menelan”. Seakan-akan, karena luasnya, ia menelan pejalan yang lalu lalang disana. Seorang yang menelusuri jalan tol, bila tersesat, dia akan sampai ke tujuan dengan cepat karena jalan tersebut bebas hambatan
Al-Quran juga menggunakan istilah ”sabil” dalam arti “jalan”. Namun jika diamati, kata ini berbeda dengan Shirat-  digunakan oleh Al Quran dalam bentuk tunggal dan jamak serta dirangkaikan dengan sesuatu yang menunjuk kepada Tuhan seperti kata “Sabilillah” dan “Sabula rabbina”, atau juga dirangkaian dengan hamba-hamba Tuhan yang taat dan yang durhaka ( sabil al muttaqin dan sabil al mujrimin) . Kalau demikian halnya, ternyata banyak “Sabil” (banyak jalan). Dan banyak jalan menyebabkan seseorang harus selalu berhati-hati jangan sampai terjerumus ke jalan yang sesat. Carilah jalan lurus yang tidak berliku-liku agar selamat.

Selasa, 07 Mei 2013

Prof. Quraish Shihab: “Musibah; Rahmat atau Murka Tuhan?”



Musibah dalam bahasa Indonesia diartikan “bencana”, “kemalangan”, “cobaan”. Dalam Al-Quran ada 67 kali kata yang seakar dengan kata musibah dan 10 kali kata musibah. Musibah pada mulanya berarti “sesuatu yang menimpa atau mengenai”. Sebenarnya sesuatu yang menimpa itu tidak selalu buruk. Hujan bisa menimpa kita dan itu dapat merupakan sesuatu yang baik. Memang, kata musibah konotasinya selalu buruk, tetapi karena boleh jadi apa yang kita anggap buruk itu, sebenarnya baik, maka Al-Quran menggunakan kata ini untuk sesuatu yang baik dan buruk (QS. Al-Baqarah : 216)
Al-Quran mengisyaratkan bahwa tidak disentuh seseorang oleh musibah kecuali karena ulahnya sendiri, tetapi disisi lain, ketika Al-Quran berbicara tentang balâ`, dikatakannya musibah itu datang dari Allah swt. Tidak ada musibah yang terjadi kecuali atas izin Allah ketika kita berbicara tentang bala (yang diartikan juga bencana). Sebenarnya bala pada mulanya berarti “menguji” bisa juga berarti “menampakkan”. Seseorang yang diuji itu dinampakkan kemampuannya.
Itu sebabnya Allah swt menyatakan: “Allah yang menciptakan hidup dan mati untuk menguji kamu, siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al-Mulk : 2). Kita lihat ujian/bala datangnya dari Tuhan. “Kami pasti akan menguji kamu sampai Kami tahu siapa orang-orang yang berjihad di jalan Allah dan bersabar.” (QS. Muhammad : 31) Allah menurunkan bala tanpa campur tangan manusia. “Kami pasti menurunkan sedikit rasa takut, sedikit rasa lapar… Berilah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 255)

Jumat, 03 Mei 2013

Peran Mahasiswa Sebagai Tunas Bangsa




Indonesia dan SDA
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah tentu memiliki keberuntungan yang amat sangat luar biasa, dari sini kita bisa melihat secara riil dimana pada sepanjang penjuru Indonesia memiliki banyak sumber daya alam yang harus dimanfaatkan dan bisa dijadikan sebagai modal untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju, menjadikan pemasukan negara yang semakin melimpah, kerjasama yang luas dan semakin dikenal di ranah Internasional, Sumber Daya Alam (SDA) yang telah ada di negeri kita bisa dimanfaatkan dengan baik dan bisa menjadi pemasukan besar bagi bangsa jika saja pengelolaannya dilakukan secara benar, jujur serta tidak “ceroboh”
SDA yang melimpah di Indonesia ini ternyata sudah tercium oleh bangsa-bangsa lain, itu sebabnya mengapa Belanda sangat ingin memiliki ranah Indonesia sebagai tanah airnya, begitu pula jepang yang rela mati-matian untuk merebut bumi indonesia untuk mereka miliki, mereka tahu, mereka paham betul letak negara Indonesia yang begitu strategis, begitu luar biasa, banyak tambang-tambang yang dimiliki Indonesia, tambang-tambang minyak, batubara, Timah dan Emas, selain itu letak Astronomis Indonesia yang strategis menjadikan Indonesia memiliki ruang lingkup yang indah, alam yang asri, tanah subur yang mampu menumbuhkan banyak tanaman, buah, bunga, serta rempah-rempah sebagai pemasukan negara yang sangat menguntungkan, selain itu di semenjung pantai di sepanjang pinggiran pulau Indonesia sangat berkompeten untuk menghasilkan garam yang luar biasa, secara kasat mata mampu menghasilkan garam yang lebih dari cukup untuk kebutuhan negeri ini bahkan diprediksikan mampu di-ekspor ke negara-negara luar yang seharusnya membutuhkan, tidak hanya itu perairan laut yang dimiliki bangsa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar, ikan-ikan laut bisa menjadi sarana serta aset besar untuk meningkatkan ekspor ke luar negeri, ikan hias, juga terumbu karang yang indah juga memilki suntikan positif untuk perkembangan dan kemajuan Indonesia.