Senin, 08 April 2013

The Power Of Focus



Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pencipta langit, bumi dan isinya, Dia-lah Tuhan yang berhak kita sembah, kita puja, dan kita banggakan, karena-Nya kita masih bisa tersenyum, tertawa, juga masih bisa menikmati nikmat yang tak terhitung sampai saat ini, Dia-lah Tuhan tak ada sekutu bagi-Nya. Dialah pencipta Maha sempurna tanpa cacat sedikitpun, Pencipta alam dan seisinya dengan pengetahuan yang luar biasa, Maha besar Allah.
Allah sebagai pencipta seluruh galaksi, langit dan bumi, alam dan seisinya, serta semua hal yang mungkin belum kita ketahui sampai saat ini, memberi peluang bagi kita untuk menggali ilmu pengetahuan di sekeliling kita, kita bisa belajar banyak hal dari apa yang telah Allah ciptakan, mencari tahu apa yang belum kita ketahui, mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa yang pernah kita alami atau dari pengalaman orang lain, Allah memberi banyak perumpamaan dari apa yang Dia ciptakan untuk kita pelajari, untuk kita tiru serta kita jadikan pelajaran untuk hidup kita, banyak hal yang bisa kita ambil, kita pelajari, serta kita tiru dari apa yang telah Allah ciptakan untuk kita, layaknya penciptaan sebuah helikopter dimana penciptaannya terinspirasi dari hewan kecil bernama “Capung” dari hewan inilah sistem operasi yang ada pada helikopter tersebut dipakai, sifat-sifat yang diambil serta karakteristik yang digunakan dalam operasionalnya tercermin dari sifat yang dimiliki hewan kecil tersebut, selain itu ada pula hal menarik tentang sistem yang digunakan kapal selam, salah satu kapal selam buatan jerman berhasil mengadopsi sistem dari ikan lumba-lumba, inspirasi ini berawal dari penemuan yang ditemukan oleh seorang ilmuan jerman, Ia berhasil mempelajari desain kulit lumba-lumba yang elastis serta tidak terhalang oleh tekanan air, secepat apapun lumba-lumba berenang , ikan tersebut tidak memiliki tekanan air yang begitu berat menghalanginya berenang, sehingga ia sangat leluasa dan sangat menguasai sistem berenang yang baik, desain kulit yang dimiliki lumba-lumba ini, berhasil dipelajari dan ditiru pada permukaan kapal selam, sehingga berhasil mengubah 210% kecepatan dari kecepatan semula (Teknologi Di alam; Harun Yahya, 2010)
Begitulah seharusnya kita mengambil apa yang seharusnya kita dapati, seorang ilmuan tadi bisa meniru desain kulit lumba-lumba, juga cara capung terbang, tentunya dengan penelitian yang begitu rumit dan memerlukan waktu yang tidak sedikit, pasti ada pula cobaan dan rintangan yang ditemui, namun hal itu bisa diatasi dan menjadikan apa yang mereka impikan bisa tercapai, berawal dari sebuah inspirasi yang begitu menakjubkan dengan usaha yang begitu serius dan terus akhirnya berhasil mendapatkan apa yang diharapkan,
Sedikit belajar dari seorang penemu, ilmuan cerdas yang berhasil mengukir sejarah gemilang dalam kehidupan manusia, seperti halnya Thomas Alfa Edison, penemu lampu bohlam ini tidak langsung begitu saja berhasil dan menuai pujian, lampu yang kita nikmati pada saat ini memiliki sejarah panjang yang begitu sulit mencapai sebuah impian serta memakan waktu yang tidak sedikit, Sebelum dipanggil menghadap sang khalik pada usia 84 tahun, Thomas Alva Edison telah mempersembahkan 1.093 karya yang besar bagi dunia, kegagalan-demi kegagalan yang ia temui tak pernah menyurutkan semangatnya, ia terus meneruskan temuannya tersebut walau kurang lebih 999 kali ia gagal, ya sembilan ratus sembilan puluh sembilan kali kali ia gagal, tentu bukanlah kegagalan yang sedikit, namun apa yang terjadi?, akhirnya ia mampu menyumbangkan satu hal berharga dalam kehidupan manusia, sampai saat ini kita menikmatinya dengan begitu leluasa, Hal yang menarik dalam hidupnya, sejak kecil telah membiasakan diri bertanya tentang sesuatu yang baru. Di sekolah ia selalu mempertanyakan jawaban yang diberikan oleh gurunya. Karena terlalu banyak bertanya, guru menilai bahwa dia seorang murid yang bingung atau bocah yang pikirannya kacau.  Dalam catatan riwayat hidupnya, Edison tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekolah tempatnya belajar. Dia hanya mampu bertahan di sekolah itu selama tiga bulan. Itulah pendidikan formal yang pernah ditempuhnya. Walaupun demikian, Edison tetap belajar sendiri, sampai menghasilkan karya besar yang mempengaruhi seluruh dunia.
Anda mungkin bertanya, bagaimana bisa seseorang yang menempuh pendidikan formal selama tiga bulan mendapatkan pemikiran-pemikiran yang tajam dan karya yang besar?  Apa rahasia keberhasilannya? Mari kita melihat prinsip yang sangat ketat dalam kehidupan Edison.
Menurutnya: "Putus sekolah, tidak berarti putus pendidikan/belajar". Walaupun pendidikan formalnya putus, tetapi dia terus menerus belajar dengan semangat yang tinggi. 
Siapakah yang berjasa di dalam proses belajar Edison? Siapakah yang menjadi guru setianya? Ternyata, ibunya sendiri. Ibunya mantan seorang guru. Karena pengalaman mengajar yang sudah dilakukannya selama bertahun-tahun, ibunya terus melanjutkan pendidikan Edison di rumah. Dialah ibu yang sangat memahami dengan benar sifat anaknya yang selalu cerewet untuk bertanya.
Dari hasil pemantauan sang ibu, akhirnya pada usia 9 tahun sang ibu memberinya buku pelajaran dasar fisika. Buku itu berisi tentang uraian percobaan-percobaan ilmiah yang dapat dikerjakan sendiri oleh si bocah. Edison ternyata belajar dengan penuh gairah serta menantang setiap pernyataan yang terdapat dalam buku itu. Setiap pernyataan yang ada dipraktekan dan diuji sendiri sampai berhasil,
 Hal ini dapat dipahami karena Thomas Alva Edison adalah seorang yang memiliki temperamen kolerik. Orang yang memiliki temperamen kolerik adalah pribadi yang sangat berbahagia bila menerima tantangan. Senang dengan terobosan-terobosan baru. Pikirannya yang telah dipengaruhi oleh buku-buku yang pernah dibacanya, menantang Edison untuk memutuskan sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran yang baru saja dipelajarinya. 
Suatu pagi, Edison mencoba naik Kereta Api yang sedang bergerak. Salah seorang kondektur Kereta Api tersebut menolongnya naik dengan mencekeram kupingnya. Kejadian itu menyebabkan Edison tuli.
Apakah peristiwa tersebut menyurutkan semangat Edison? Tidak! Malah melalui kejadian itu ada nilai postif yang diperolehnya, yakni ketika Edison menjadi tuli, dia tidak terganggu dengan suara-suara dari luar sehingga lebih konsentrasi melakukan percobaan-percobaan.
Di antara 1.093 karya Edison, yang sangat populis dan merupakan kebutuhan mendasar seluruh dunia adalah bola lampu listrik. Memang sebelumnya para ahli yang memiliki tingkat akademis yang tinggi telah melakukan percobaan selama lima puluh tahun, tetapi hasilnya hanyalah frustrasi dan keputusasaan belaka.  
Kesempatan yang Tuhan anugerahkan tidak dibuang dengan sia-sia. Setiap detik dipakai dengan penuh tanggungjawab. Thomas Alva Edison merelakan dirinya untuk mengalami kegagalan sebanyak 999 kali untuk mencapai keberhasilan yang memuaskan dirinya sebagai penemu, sekaligus menjadi berkat bagi sesama manusia di seluruh belahan dunia ini. Fakta menunjukkan bahwa dia seorang yang jenius.
Bagi Edison, Jenius adalah: "Genius is : 1 % is inspiration but 99 % is perspiration (Jenius :  1 % adalah inspirasi bawaan sejak lahir, tetapi 99 % adalah perspirasi/hasil keringat/kerja keras)", Thomas Alva Edison memberi kita inspirasi bahwa semangat kerja, ketekunan dan jiwa yang tidak mau menyerah dengan keadaan akan menghasilkan sesuatu. Edison walaupun diusia lanjut, semangatnya tidak pernah pudar, semangatnya terus berkobar untuk menghasilkan perkara-perkara yang mulia.
Ya begitulah seharusnya dalam menyikapi suatu usaha, tidak mudah menyerah tidak mudah mengalah, melangkah dan terus melangkah.
Dalam memahami hakekat dari sebuah usaha, kita dituntut mendapatkan hasil yang maksimal serta sesuai dengan apa yang kita impikan juga sebisa mungkin kita dituntut menyelesaikannya dengan Husnul Khotimah, dalam artian hasil yang kita dapatkan bisa sempurna, waktunya tepat serta menjadi investasi akhirat, juga bermanfaat untuk orang lain, namun tidak banyak dari apa yang telah kita usahakan terkadang tidak sesuai dari apa yang kita harapkan, bahkan jauh dari apa yang kita inginkan,  saat itu kadang kita merasa semuanya telah gagal dan berakhir, namun tidak seperti itu adanya, justru dengan kegagalan tadi kita bisa mempelajari apa yang tak seharusnya kita lakukan, dari kegagalan tadi kita mendapat satu pelajaran penting, kegagalan tersebut memberikan satu sumbangan ide bahwa hal yang telah dilakukan tadi merupakan hal yang tak perlu diulangi lagi, kita juga perlu tahu bahwa kegagalan itu adalah kesuksesan yang tertunda, bolehlah kita merasa lelah dan letih dalam berusaha, namun jangan sampai semangat dan kemauan kita untuk terus berusaha berakhir sampai disini, berusaha adalah memiliki sebuah kemauan untuk melakukan sesuatu, untuk mencpai target, dan meraih apa saja yang kita inginkan, dalam ber-usaha kita dituntut untuk fokus pada satu tujuan, fokus pada satu hal yang kita inginkan, tidak boleh kita remahkan atau kita lupakan, dalam hal ini kita bisa melihat peristiwa alam, contoh kecilnya adalah;
“Jika kita meletakkan kaca pembesar diatas kertas dan dibawah terik matahari, apa yang akan terjadi? Ya, tentu kita semua sudah tahu, kaca pembesar tadi mampu membakar kertas dengan tenaga yang matahari yang berfokus pada satu titik, kaca pembesar tadi mampu menyatukan sinar matahari yang diterima, sehingga bisa menghasilkan satu titik fokus cahaya matahari yang mampu membakar kertas tadi, setebal apapun kertas yang akan kita bakar, pasti bisa kita bakar, namun waktu yang diperlukan juga relatif berbeda.”
Dari peristiwa ini kita dapat mengambil sebuah pelajaran sederhana, yaitu; kita pasti bisa menyelesaikan apa saja yang  kita usahakan, asalkan kita fokus serta mau ber-konsentrasi pada satu tujuan yang hendak kita capai, kita harus bisa menentukan target apa saja yang harus kita prioritaskan, apa saja yang harus kita utamakan, dalam agama islam kata  focus kita kenal dengan istiqomah, dengan kata lain, segala usaha yang kita lakukan seharusnya kita lakukan dengan focus/istiqomah, dengan begitu tak ada sesuatu yang tidak mungkin, tergantung usaha yang kita lakukan.
(Terima kasih Bapak Misbahul Huda, Mission Ini Possible, 2010)
Nothing is impossible, Everything is Possible If You believe In Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar