Jumat, 31 Oktober 2014

Kita Butuh Terjatuh Agar Kita Tahu Bagaimana Kita Bisa Bangkit

Ibu mengajari kita agar bisa duduk dan merangkak, sempat kita terjatuh dan terguling, Ibu pula mengajari kita agar bisa berjalan hingga kemudian kita pandai berlari, sempat pula kita jatuh dan berdarah bahkan kita menangis. Ibu juga sempat mengajariku bersepeda aku pernah terjatuh dan terlukan, menangis dan kemudian sempat mengeluh. Saat itu pula ibu menasehatiku agar segera bangun dan jangan menangis kembali. Ia menyuruhku membersihkan luka dan istirrahat sejenak. Kemudian bersepeda kembali hingga semuanya aku bisa. Kini ibu tidak lagi selalu berada disamping kita, tidak selalu mengingatkan kita berdoa sebelum makan dan tidur, tidak lagi menyuruh kita untuk sholat tepat waktu, tidak lagi mengecek ulang PR kita yang belum terselesaikan, juga tidak lagi membentangkan selimut dan memeluk kita saat kita tertidur atau sedang kedinginan.


Waktu kini terus berlalu, berputar dan menggilas kenangan. Ada saat dimana kita harus bisa mengenang dan belajar dari bagaimana ibu mendidik kita. Saat belajar duduk ketika kecil hingga kemudian merangkak berjalan dan berlari bahkan bersepeda. Adalah sebuah dorongan dan motivasi ibu yang pantang menyerah, hidup dan kenyataan harus tetap dihadapi dan dijalani, harus tangguh serta dengan keteguhan hati. Lihatlah bagaimana pelaut handal dibesarkan, ia hadapi ombak badai dan topan hingga akhirnya ia tangguh, Lihatlah bagaimana seorang ksatria ia lewati perang dan pertikaian hingga kemudian ia pantas mendapat julukan ksatria

Dalam perjalanan hidup, kini bukan lagi tentang jatuh saat belajar berjalan, bukan lagi terjatuh saat berlari atau saat belajar bersepeda. Kini ujian yang sebenarnya adalah dari Tuhan (Allah) Ia hadirkan beberapa cobaan dalam hidup, ia hadirkan rintangan dan ujian untuk kita hadapi, Ia berikan masalah untuk bisa kita pecahkan, ia berikan rintangan untuk kemudian bisa kita lewati. Kita meminta kepada Allah tentag sebuah kenikmatan, Tapi Allah berikan jalan untuk kita lalui hingga akhirnya bisa kita sampai dan melewati.

Allah memang maha pengasih dan maha penyayang,  ujian yang sulit dan berat Ia berikan. Ia Pun melihat dan memperhatikan bagaimana hamba-Nya menyikapi dan mau belajar dari cobaan tersebut. Ia buat kita terjatuh dan meratapi hidup yang seakan berakhir dan putus asa, namun sebenarnya bukan disana letak pembelajaran dan hikmah dalam ujian dan cobaan dari-Nya. Adalah tentang bagaimana kita mau untuk kembali bangkit dari sebuah keterpurukan, adalah tentang bagaimana kita mampu kembali berdiri setelah terjatuh dan rasa sakit saat kita pernah terkapar. Tuhan tentu tahu dan paham betul bahwa ujian dan cobaan yang Ia berikan adalah sesuai dengan kadar dan kemampuan kita.  Pilihanya adalah kita mau bangkit atau tidak

Hidup ini hanya sekali, maka hiduplah yang berarti, atau kalau tidak kita pasti akan menyesali apa-apa yang sudah pernah kita lalui. Boleh saja kita dikecewakan oleh orang lain, tapi belajarlah agar kita berusaha untuk tidak mengecewakan orang lain. Belajarlah untuk terus berbenah diri bersikap baik terhadap orang lain. Toh, sebaik apapun kita bersikap dan berprilaku tentu masih ada orang lain yang tidak senang dengan apa yang kita lakukan. Biarkan saja mereka menilai kita seperti apa, tugas kita adalah terus belajar dan berbenah diri serta mengajak orang lain untuk terus berbuat baik. Yang paling penting adalah tentang bagaimana kita menyikapi orang lain. Bukan tentang bagaimana orang lain kepada kita, tapi tentang bagaimana kita menyikapi orang lain, itu

Kini saya sadar dan paham betul tentang ujian dan cobaan yang berat dari Tuhan (Allah), semua itu bukan musibah yang kemudian harus kita ratapi, namun ujian dan cobaan adalah sebuah anugerah agar kita belajar banyak hal serta mengambil hikmah dari pelajaran yang benar-benar berharga ini. Dan ternyata boleh kita merasakan sakit agar kita bisa bersyukur saat sehat sedang kita nikmati, artinya kita harus menerima dan bisa mengambil sebuah pelajaran dari cobaan yang Allah berikan, semua itu ada hikmahnya cobaan dan ujian yang besar dan dahsyat tentu sebanding dengan kadar kemampuan kita, dan tentu sebanding dengan hikmah yang kemudian bisa kita petik.

Belajarlah dari air bagaimana ia tenang, belajarlah dari malam tentang sebuah kejernihan berfikir, belajarlah dari ombak tentang kehidupan yang selalu turun dan naik, balajarlah dari hujan ia bisa menghidupi biji-biji yang kering bersama tanah. Dan belajarlah dari lebah, Ia selalu memakan apa sari-sari yang baik dari berbagai bunga, juga mengeluarkan yang darinya berupa madu yang bisa menyembuhkan 1001 macam penyakit, tidak cukup sampai disitu, sengat lebah yang sekilas sakit itu juga bisa menjadi obat dan terapi untuk menyembuhkan penyakit dan menyehatkan badan.

Allahu Akbar, terima kasih kau telah berikan sebuah kesadaran diri untuk terus berbenah, memahami banyak pelajaran kecil sampai ujian dan cobaan besar ini. Terima kasih Tuhan, kau sudah hadirkan orang-orang baik disekitar kami hidup. Hingga kami tahu bagaimana hidup yang lebih berarti dan lebih bermakna. Tuhan saja Engkau berkenan mengabulkan apa yang aku pinta detik ini, aku ingin agar Engkau menjaga orang-orang baik seperti mereka, yang telah mengajariku banyak hal tentang arti hidup, bukan sekedar ibu dan bapak kami serta saudara dan guru-guru kami. Tapi juga teman-teman dan sahabat-sahabat yang telah mengajariku berbagai makna dan arti sebuah kebersamaan, mereka tentu lebih dari sekedar materi.

Tuhan, Jadikan mereka sebagai bagaian dari orang-orang yang menjadikanku sebagai orang yang sukses dalam karier dan pendidikanku kelak, jika saja aku gagal membangun cinta hari ini sadarkan aku bahwa bolehlah hari ini cintaku gagal, tapi karir dan pendidikanku harus sukses dan cemerlang untuk menghadirkan cinta yang lebih berkelas. Tuhan teguhkan hati dan jiwa ini untuk terus bersandar dan berpegang teguh kepada-Mu, agar selalu bisa berharap tidak selain kepadamu. Yakikan diri ini bahwa hamba bisa lakukan yang terbaik dan memberikan yang terbaik. Tuhan bimbinglah hati dan bathin ini untuk terus bisa menjadi pribadi yang engkau ridhoi. Bismillah, bimbinglahlangkah ini


Jatuh sekali bangkit dua kali, terkapar sekali berdiri seribu kali..!!  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar