Ibu mengajari kita agar bisa duduk dan merangkak, sempat kita
terjatuh dan terguling, Ibu pula mengajari kita agar bisa berjalan hingga
kemudian kita pandai berlari, sempat pula kita jatuh dan berdarah bahkan kita
menangis. Ibu juga sempat mengajariku bersepeda aku pernah terjatuh dan
terlukan, menangis dan kemudian sempat mengeluh. Saat itu pula ibu menasehatiku
agar segera bangun dan jangan menangis kembali. Ia menyuruhku membersihkan luka
dan istirrahat sejenak. Kemudian bersepeda kembali hingga semuanya aku bisa. Kini
ibu tidak lagi selalu berada disamping kita, tidak selalu mengingatkan kita
berdoa sebelum makan dan tidur, tidak lagi menyuruh kita untuk sholat tepat
waktu, tidak lagi mengecek ulang PR kita yang belum terselesaikan, juga tidak
lagi membentangkan selimut dan memeluk kita saat kita tertidur atau sedang
kedinginan.
Waktu kini terus berlalu, berputar dan menggilas kenangan. Ada saat
dimana kita harus bisa mengenang dan belajar dari bagaimana ibu mendidik kita. Saat
belajar duduk ketika kecil hingga kemudian merangkak berjalan dan berlari
bahkan bersepeda. Adalah sebuah dorongan dan motivasi ibu yang pantang
menyerah, hidup dan kenyataan harus tetap dihadapi dan dijalani, harus tangguh
serta dengan keteguhan hati. Lihatlah bagaimana pelaut handal dibesarkan, ia
hadapi ombak badai dan topan hingga akhirnya ia tangguh, Lihatlah bagaimana
seorang ksatria ia lewati perang dan pertikaian hingga kemudian ia pantas
mendapat julukan ksatria
Dalam perjalanan hidup, kini bukan lagi tentang jatuh saat belajar
berjalan, bukan lagi terjatuh saat berlari atau saat belajar bersepeda. Kini
ujian yang sebenarnya adalah dari Tuhan (Allah) Ia hadirkan beberapa cobaan
dalam hidup, ia hadirkan rintangan dan ujian untuk kita hadapi, Ia berikan
masalah untuk bisa kita pecahkan, ia berikan rintangan untuk kemudian bisa kita
lewati. Kita meminta kepada Allah tentag sebuah kenikmatan, Tapi Allah berikan
jalan untuk kita lalui hingga akhirnya bisa kita sampai dan melewati.
Allah memang maha pengasih dan maha penyayang, ujian yang sulit dan berat Ia berikan. Ia Pun
melihat dan memperhatikan bagaimana hamba-Nya menyikapi dan mau belajar dari
cobaan tersebut. Ia buat kita terjatuh dan meratapi hidup yang seakan berakhir
dan putus asa, namun sebenarnya bukan disana letak pembelajaran dan hikmah
dalam ujian dan cobaan dari-Nya. Adalah tentang bagaimana kita mau untuk
kembali bangkit dari sebuah keterpurukan, adalah tentang bagaimana kita mampu
kembali berdiri setelah terjatuh dan rasa sakit saat kita pernah terkapar. Tuhan
tentu tahu dan paham betul bahwa ujian dan cobaan yang Ia berikan adalah sesuai
dengan kadar dan kemampuan kita. Pilihanya
adalah kita mau bangkit atau tidak
Hidup ini hanya sekali, maka hiduplah yang berarti, atau kalau
tidak kita pasti akan menyesali apa-apa yang sudah pernah kita lalui. Boleh saja
kita dikecewakan oleh orang lain, tapi belajarlah agar kita berusaha untuk
tidak mengecewakan orang lain. Belajarlah untuk terus berbenah diri bersikap
baik terhadap orang lain. Toh, sebaik apapun kita bersikap dan berprilaku tentu
masih ada orang lain yang tidak senang dengan apa yang kita lakukan. Biarkan saja
mereka menilai kita seperti apa, tugas kita adalah terus belajar dan berbenah
diri serta mengajak orang lain untuk terus berbuat baik. Yang paling penting
adalah tentang bagaimana kita menyikapi orang lain. Bukan tentang bagaimana
orang lain kepada kita, tapi tentang bagaimana kita menyikapi orang lain, itu
Kini saya sadar dan paham betul tentang ujian dan cobaan yang berat
dari Tuhan (Allah), semua itu bukan musibah yang kemudian harus kita ratapi,
namun ujian dan cobaan adalah sebuah anugerah agar kita belajar banyak hal
serta mengambil hikmah dari pelajaran yang benar-benar berharga ini. Dan
ternyata boleh kita merasakan sakit agar kita bisa bersyukur saat sehat sedang
kita nikmati, artinya kita harus menerima dan bisa mengambil sebuah pelajaran
dari cobaan yang Allah berikan, semua itu ada hikmahnya cobaan dan ujian yang
besar dan dahsyat tentu sebanding dengan kadar kemampuan kita, dan tentu
sebanding dengan hikmah yang kemudian bisa kita petik.
Belajarlah dari air bagaimana ia tenang, belajarlah dari malam
tentang sebuah kejernihan berfikir, belajarlah dari ombak tentang kehidupan
yang selalu turun dan naik, balajarlah dari hujan ia bisa menghidupi biji-biji
yang kering bersama tanah. Dan belajarlah dari lebah, Ia selalu memakan apa
sari-sari yang baik dari berbagai bunga, juga mengeluarkan yang darinya berupa
madu yang bisa menyembuhkan 1001 macam penyakit, tidak cukup sampai disitu,
sengat lebah yang sekilas sakit itu juga bisa menjadi obat dan terapi untuk
menyembuhkan penyakit dan menyehatkan badan.
Allahu Akbar, terima kasih kau telah berikan sebuah kesadaran diri
untuk terus berbenah, memahami banyak pelajaran kecil sampai ujian dan cobaan besar
ini. Terima kasih Tuhan, kau sudah hadirkan orang-orang baik disekitar kami
hidup. Hingga kami tahu bagaimana hidup yang lebih berarti dan lebih bermakna.
Tuhan saja Engkau berkenan mengabulkan apa yang aku pinta detik ini, aku ingin
agar Engkau menjaga orang-orang baik seperti mereka, yang telah mengajariku
banyak hal tentang arti hidup, bukan sekedar ibu dan bapak kami serta saudara
dan guru-guru kami. Tapi juga teman-teman dan sahabat-sahabat yang telah
mengajariku berbagai makna dan arti sebuah kebersamaan, mereka tentu lebih dari
sekedar materi.
Tuhan, Jadikan mereka sebagai bagaian dari orang-orang yang
menjadikanku sebagai orang yang sukses dalam karier dan pendidikanku kelak,
jika saja aku gagal membangun cinta hari ini sadarkan aku bahwa bolehlah hari
ini cintaku gagal, tapi karir dan pendidikanku harus sukses dan cemerlang untuk
menghadirkan cinta yang lebih berkelas. Tuhan teguhkan hati dan jiwa ini untuk
terus bersandar dan berpegang teguh kepada-Mu, agar selalu bisa berharap tidak
selain kepadamu. Yakikan diri ini bahwa hamba bisa lakukan yang terbaik dan
memberikan yang terbaik. Tuhan bimbinglah hati dan bathin ini untuk terus bisa
menjadi pribadi yang engkau ridhoi. Bismillah, bimbinglahlangkah ini
Jatuh sekali bangkit dua kali, terkapar sekali berdiri seribu
kali..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar