Jumat, 31 Oktober 2014

Kita Butuh Terjatuh Agar Kita Tahu Bagaimana Kita Bisa Bangkit

Ibu mengajari kita agar bisa duduk dan merangkak, sempat kita terjatuh dan terguling, Ibu pula mengajari kita agar bisa berjalan hingga kemudian kita pandai berlari, sempat pula kita jatuh dan berdarah bahkan kita menangis. Ibu juga sempat mengajariku bersepeda aku pernah terjatuh dan terlukan, menangis dan kemudian sempat mengeluh. Saat itu pula ibu menasehatiku agar segera bangun dan jangan menangis kembali. Ia menyuruhku membersihkan luka dan istirrahat sejenak. Kemudian bersepeda kembali hingga semuanya aku bisa. Kini ibu tidak lagi selalu berada disamping kita, tidak selalu mengingatkan kita berdoa sebelum makan dan tidur, tidak lagi menyuruh kita untuk sholat tepat waktu, tidak lagi mengecek ulang PR kita yang belum terselesaikan, juga tidak lagi membentangkan selimut dan memeluk kita saat kita tertidur atau sedang kedinginan.