Ibu mengajari kita agar bisa duduk dan merangkak, sempat kita
terjatuh dan terguling, Ibu pula mengajari kita agar bisa berjalan hingga
kemudian kita pandai berlari, sempat pula kita jatuh dan berdarah bahkan kita
menangis. Ibu juga sempat mengajariku bersepeda aku pernah terjatuh dan
terlukan, menangis dan kemudian sempat mengeluh. Saat itu pula ibu menasehatiku
agar segera bangun dan jangan menangis kembali. Ia menyuruhku membersihkan luka
dan istirrahat sejenak. Kemudian bersepeda kembali hingga semuanya aku bisa. Kini
ibu tidak lagi selalu berada disamping kita, tidak selalu mengingatkan kita
berdoa sebelum makan dan tidur, tidak lagi menyuruh kita untuk sholat tepat
waktu, tidak lagi mengecek ulang PR kita yang belum terselesaikan, juga tidak
lagi membentangkan selimut dan memeluk kita saat kita tertidur atau sedang
kedinginan.