Rabu, 04 September 2013

Ibu, Wanita terhebatku.


Jalan-jalan itu terlihat begitu lurus, kulihat juga beberapa kerikil kecil di pinggir jalan itu.Sungguh tidak pernah terlupakan disaat lembaran hari-hari itu mulai memudarIbu selalu melantunkan do'anya di sela-sela jari-jemarinya yang sedikit mulai keriput, entahlah aku tak paham apa yang ia lantunkan, aku hanya bisa menengadah sambil menebak bahwa setiap kecap bibir yang ia gerakkan merupakan satu do'a yang tembus kelangit untuk keluarga, anak-anaknya serta semua kerabatnya. Perlahan juga aku mendekat mencoba memperhatikan raut wajah ibu yang begitu khas dimataku, sesekali alisnya bergetar, matanya tetap saja terpejam dan airmata menetes melalui pipinya yang mulai lesung.
Kutunggu ia menyelesaikan ritulanya dengan Tuhan sampai ia usapkan kedua tangannya rapat mengusap wajahnya kemudian ia turunkan sesekali ia usap kedua matanya yang sedari tadi basah dengan buliran air mata, ia merasa terkejut melihatku menengada melihat apa yang sedang ia lakukan, sontak ia memelukku dan memegang kepalaku, terasa benar apa yang yang disebut dengan "Kasih Ibu" hangat, tulus dan begitu menyentuh.
kupegang tangannya erat, wajah dan hati ini terunduk bisu yang ada hanyalah air mata yang bisa mewakili apa yang kini aku rasakan, detik-detik seakan beredar begitu lambat, sayu dan seakan tak bergerak kunikmati setiap inci moment ini, ibu yang sedari kecil mengasuhku, mendidikku dan selalu mendoakan dengan dengan penuh ketu
lusan seperti apa yang aku temukan dimalam ini.Setiap waktu selalu iya berucap, "semoga sukses anakku, jangan lupa sholat, jagan lupa baca Al Qur'an, Jangan sampai lupa dengan Allah" pesan itu selalu sampaikan setiap hendak aku keluar rumah, rasa cemas, khawatir perhatian ibu serta kasih sayang yang tak pernah aku lupakan.Mohon do'a Ibu, hari ini Minggu, 25 Agustus 2013 kembali anakmu hendak berangkat kuliah, mohon ridho untuk usahaku menuntut ilmu, bukan yang lain, dengan harapan kau bisa bangga dengan anakmu, dalam menjalankan perintah Allah,Ibu, jika saja ada Dosen/ guru yang menenyakan tentang siapa pahlawan yang pertama kali engkau kagumi dan engkau banggakan..? dengan tegas dan lantang aku jawab, Ibuku..!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar