Rabu, 25 Juli 2012

Ada Allah diantara kita


Dari warna langit yang mulai memerah itu aku merenung didepan teras rumah, memandang lekat pemandangan yang setiap hari menyapa, namun tak semua orang mau menikmati keindahan sore yang setiap hari datang menjelang adzan maghrib dikumandangkan,
waktu yang terus berlalu membuatku sadar dari lamunan yang sedari awal membuatku tenggelam dalam sebuah kenangan dimana kau selalu ada dan hadir disampingku, hari-hari dimana kita pernah lalui kala itu telah berhasil mengukir seribu tawa, ceribu canda dan membuatku enggan melupakan senyum sabitmu yang telah mendarah daging dalam hati ini.
Sempat terbesit dalam lamunanku kala itu, kau yang selalu hadir dengan senyum manis, wajah ceria dan selalu menyita pikiranku, sempat aku berfikir tentangmu, bahwa engkau sahabat terbaikku yang selalu berhasil dan membuatku selalu berada dalam sebuah senyum dan kegembiraan, kau yang selalu membuatku sadar bahwa sungguh perlu disesalkan kalau saja hidup ini dilalui dengan sebuah kesedihan dan kegundahan, kau-lah yang hadir mengubah hidupku, mengubahku menjadi sosok yang menjadi lebih periang dan selau menghadapi hari-hari penuh dengan semangat.
Namun entahlah, dari mana angin ini berhembus dan dari mana aroma ini ter-endus, aku merasakan hal yang berbeda kali ini, rasa yang hadir kali ini tentangmu, tentang dirimu yang selalu hadir dalam setiap hari-hari dan satiap waktu dimana aku merasa sendiri, bibir ini terasa kaku untuk berucap bahkan mata ini tak sanggup berkedip setelah aku menyadari bahwa apa yang aku rasa kali ini adalah anugerah Allah yang maha Indah, namun entahlah aku tetap bingung dan “sempat” malu pada diriku sendiri untuk  mengakui , mengapa aku harus meiliki rasa ini kepadanya, sesaat aku menepis anggapan “konyol” ini namun inilah yang terjadi, aku tidak bisa membohongi diriku sendiri, meski bibir ini selalu berkata tidak, namun mata dan hati ini jelas menjadi gambaran apa yang sedang aku rasakan.
Subhanallah, aku menghela nafas dalam-dalam, benarkah ini terjadi, benarkah ini nyata, atau hanya pandangan dan anggapanku sesaat tentangnya, aku belum sepenuhnya percaya tentang rasa ini, belum bisa memastikan kalau aku harus tenggelam dalam sebuah rasa yang “kata orang” begitu indah dan menakjubkan, ya memang begitu karena aku belum pernah sekali-pun meneguk serta merasakan sejatinya sebuah rasa cinta seorang kekasih, kini aku berada di mulut pintu itu, aroma dan rasanya mulai tercium, namun aku belum meyakini, dalam setiap sudut kebingunganku aku masih bertanya benarkah ini sebuah ketulusan cinta yang kini mulai tumbuh atau hanya sekedar hawa nafsu yang sesaat datang dan kembali menghilang.
Kini aku mulai merasa gelisah serta bingung, yang ada hanya bayangmu yang selalu hadir menemaniku, senyum sabit yang selalu kau layangkan kini selalu berada disetiap jarak aku memandang, kau bagai serpihan logam bagiku tak bisa kulepas tak bisa aku pergi darimu, dalam kegelisan ini, kucoba ciptakan sebuah dimensi kebahagiaan, mencoba menata hati dan pikiran membuatnya lebih tertata dan rapi, mencoba memikirkan sekedarya saja, mencoba kembali pada pemilik rasa dan pemilik hati.
Dalam hening malam dan dinginnya angin kala itu, kucoba teteskan bercak-bercak air dari kran yang mulai berkarang itu, kuusap dari tubuh ini dari muka sampai ujung kaki, berniat mensucikan diri menghadap-Mu, sesekali kudengar cicit burung yang bertengger didahan pohon depan kamarku, ia seakan tahu tentang hadirku malam itu, aku melanjutkan langkahku dengan sarung abu-abu dan peci yang mulai lusuh itu, aku mengawali takbir menghadap-Mu, mencoba tenggelam dan bersua dengan-Mu, izinkan aku membasahi sajadah bersimbah air mata dalam sujud, aku bertakbir seluruh jiwa dan raga, karena sungguh mendambakan-Mu, merindukan-Mu, kini aku mencoba pasrahkan diri pada-Mu tentang rasa, tentang cinta yang kini aku rasakan, dari manakah awal ia datang, anugerahkah atau hanya sekedar nafsu. Izinkan aku tunduk memohon ampun lafadzkan taubat dan istighfar.
Dari sekian rentetan malam yang telah aku datangi, tak ada yang aku harapkan kecuali petunjuk dari-Mu, jalan mana yang harus aku pilih dan benarkah semua ini berawal dari ketulusan dan kesungguhan hati, dan hingga sat ini, sampai sekarang jari-jari ini menulis, sedikit-demi sedikit aku menemukan jawaban dari-Mu, bagaimana aku berbuat serta bagaimana aku harus melangkah. Dan kini mulai aku sadari InsyaAllah rasa ini berawal dari kesungguhan niat atas anugerah-Mu, perlahan aku mencoba membaca rasa ini, perlahan dan perlahan hingga aku meyakini apa yang aku rasakan kali ini benar. Kini aku mulai mencoba meyakinkan diri bahwa Engakulah yang telah menghadirkan rasa ini padaku.
Ya Allah, kini aku hanya bisa memohon agar selalu kau jaga kemurnian rasa ini, untuk selalu bisa menjaga bagaimana aku harus  mengaturnya, menata serta menjaga hati ini yang setiap saat selalu berbolak balik, doaku; tetapkanlan hatiku pada agama, juga rasa cinta kepada-Mu, serta jagalah hati ini untuk selalu bisa dengan tulus dan ikhlas menjalankan ibadah hanya kepada-Mu, Ya Allah, izinkanlah hamba mencinta dirinya karena-Mu, karena diri-Mu yang maha pemilik rasa, pemilik hati, dan pemilik kesungguhan ini.
Izinkanlah aku reguh cinta-Mu....

Salam Ta’dzim  ^_^
24 Juli 2012

Rabu, 07 Maret 2012

Mengawali Segala Aktivitas Dengan Basmalah


Ketika peristiwa turunnya ayat pertama surat Al ‘Alaq ayat 1-5, malaikat Jibril meminta Nabi Muhammad S.A.W untuk membaca, namun ternyata nabi tidak sanggup, setelah beberapa kali Jibril meminta nabi untuk membaca, tetap saja beliau tidak mampu untuk membaca, namun setelah ada perintah untuk memulai bacaan dengan nama Allah “ Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan (QS 96:1). Setelah itu nabi mampu serta memulai membaca ayat  tersebut langsung dibawah bimbingan malaikat Jibril.
Dalam surat Al ‘Alaq telah dijelaskan agar kita memulai bacaan dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan, membaca disini merupakan sebuah aktivitas yang bisa melahirkan pengetahuan, dengan banyak pengetahuan akan melahirkan aksi dan perbuatan,  sedangkan makna Tuhan dalam Al Qur’an disini adalah Allah, penguasa semesta alam, Pencipta maha sempurna tanpa cacat sedikitpun. Nama Allah disini biasa kita kenal dengan basmalah atau bismillah yakni Bi Ism Allah Al-Rahman Al-Rahim. Dengan mengucapkan kalimat ini kita tidak hanya mengharapkan sebuah “berkah” tetapi juga menghayati makna didalamnya, sehingga kita dapat mengambil manfaat serta dapat melahirkan sikap serta karya yang positif.
Pada awal kata basmalah, kata bi disini diterjemahkan “dengan”, ada pula pendapat lain yang menerjemahkannya dengan “memulai”. Dengan demikian kata basmalah disini bisa diartikan: “Dengan menyebut, atau atas nama Allah yang maha Al-Rahman serta Al- Rahim”. Dengan mengetahui serta memahami makna basmalah kita menjadi paham benar bahwa sesungguhnya barang siapa yang mengucapkan kata basmalah ketika hendak memulai suatu aktivitas, sesungguhnya ia telah meminta bantuan Allah, dan Allah sedang bersamanya, dengan begitu segala pekerjaan yang diawalai dengan basmalah pasti tidak mengakibatkan kerugian di pihak lain. Karena pada saat itu Allah hadir dan mengawasi kita serta membentengi kita dari hawa nafsu serta ambisi pribadi yang seringkali muncul.
Kata basmalah juga mengandung sebuah kekuasaan, dengan mengucap basmalah tadi kita sadar bahwa kita dalam lindungan Allah, serta berada dibawah  kekuasaannya, disisi lain akan tertanam dalam diri kita rasa kelemahan di hadapan Allah, karena kita sadar tidak ada yang kuasa, tidak ada yang bisa menolong kita kecuali Allah semata, namun tertanam juga rasa percaya diri serta rasa optimisme dalam melaksanakan sebuah aktivitas, karena pada hakekatnya kita berada dalam lindungan Allah, dan segala aktivitas yang berada dalam bimbingan serta bantuan Allah pasti baik, indah dan insyaAllah sempurna.
Allah sebagai Tuhan semesta alam, pemilik segala kuasa serta sifat-sifat sempurna yang Dia miliki, pasti kuasa melakukan segala sesuatu, dalam kata basmalah di dalamnya terdapat dua sifat Allah yakni Al-Rahman serta Al-Rahim, dua sifat tersebut memiliki makna yang nyaris sama namun berbeda dalam pemakaiannya, kata Al-Rahman diartikan sebagai sebagai curahan rahmat yang Allah berikan di dunia secara menyeluruh, artinya tidak hanya sebatas pada seorang mu’min dan muslim saja, sedangkan Al-Rahim disini adalah curahan kasih sayang yang Allah berikan di dunia hanya untuk orang yang beriman saja, tentu ini merupakan sebuah pengharagaan yang luar biasa dari Allah untuk kita sebagai seorang Muslim.
Karena itu mengapa kita tidak selalu mencoba serta berusaha untuk selalu memulai segala aktivitas yang kita lakukan dengan basmalah,dalam belajar, bekerja ataupun aktivitas lainnya, dengan begitu insyaAllah Allah selalu bersama kita, mengawasi, membentengi, serta memberi arahan terbaik dalam setiap pilihan hidup yang kita temui. Semoga kita selalu berada dalam lindungannya. Amien..
salam Ta'dzim

Selasa, 10 Januari 2012

MEMBACA ITU MENULIS DAN BERBICARA


Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan (Q.S.Al-‘Alaq-1) begitulah perintah Allah yang diturunkan kepada nabi kita Muhammmad s.a.w, ayat tersebut juga merupakan ayat pertama yang diturunkan Allah melalui perantara Malaikat Jibril ketika nabi berkhilwat di gua Hira pada malam senin 17 Ramadhan tahun 41 dari hari kenabian, bertepatan dengan 6 agustus 610 Masehi,
Ayat tersebut mengandung sebuah ajaran agar selalu memahami, mendalami dan mampu mengambil sebuah pelajaran dari segala hal, tidak hanya terbatas pada sekedar membaca buku saja, namun juga mampu membaca keadaan, membaca zaman, juga mampu memposisikan diri. Dengan begitu kita bisa menjadi individu yang mampu menjadi orang yang selalu update dalam segala hal.
Kebiasaan membaca dirasakan masih begitu rendah dikalangan masyarakat Indonesia, meski dalam beberapa dekade ini telah mengalami sebuah peningkatan, jika kita melihat pada kebiasaan penduduk negara maju seperti Cina kita akan dapati sebuah kesan yang begitu menarik, kebiasaan membaca yang begitu tinggi sangat terasa, bisa terlihat dari bagaimana orang-orang sekitar memanfaatkan waktu-waktu mereka dengan membaca buku, katakanlah ketika mengantri bus, saat jam-jam istirahat kerja serta sebelum tidur, mereka seakan begitu paham betul bagaimana harus memanfaatkan waktu,
Membaca pada dasarnya melihat serta memahami, mendalami sebuah rangkaian huruf-huruf, tulisan serta angka untuk bisa diambil kandungan yang ada didalamnya, jika orang membaca sebuah novel persahabatan, ia akan mendapatkan banyak hal tentang arti persahabatan itu sendiri, membaca menuntut kita untuk memahami akan pesan yang hendak disampaikan penulis,
Ada hal penting yang harus diperhatikan dalam membaca, yaitu memahami isi bacaan, dengan begitu kita bisa menangkap pesan serta apa yang terkandung dalam bacaan itu, banyak membaca membuat kita banyak tahu, tentang segala hal, tergantung tema buku yang kita sukai, sesekali kita melihat peran seorang pelajar dalam kehidupan sehari-hari, membaca dan membaca itulah yang mereka lakukan, harus mencari bukan menunggu sesuatu, ada sebuah pesan seorang dosen bagi mahasiswanya: “seorang pelajar/ Mahasiswa itu harus menghabiskan 3-4 jam waktunya untuk membaca karena statusnya adalah seorang pelajar”, beda dengan seorang ibu rumah tangga, dimana waktunya dia habiskan untuk mengurus keluarganya. 
Dengan banyak membaca, kita juga banyak tahu tentang banyak hal, kita bisa bergaul dengan siapapun, mampu memahami pembicaraan orang lain, bisa menjawab soal-soal dikelas, lancar dalam presentasi, mahir dalam bicara, bisa membantu teman dalam memecahkan masalah, dan yang paling penting, banyak membaca membantu dalam perjalanan hidup kita, dengan banyak membaca secara tidak langsung kita berusaha membuka peluang-peluang emas di masa depan kehidupan kita, kita bisa menjadi orang yang tahu banyak tentang banyak hal, semua cita-cita yang kita impikan sebenarnya dan pasti bisa kita capai, menggapai cita-cita tentu tak selalu mendapatkan jalan yang lurus, ada banyak pilihan jalan yang membingunkan kita dalam melangkah, diuji dengan berbagai rintangan, hingga akhirnya setelah kita mampu melewati semuanya, kita bisa tersenyum akan segala yang telah kita dapatkan,
Rintangan dan cobaan yang hadir dalam proses pencapaian impian pasti akan kita temui, semua itu perlu adanya sebuah penyelesain yang tuntas, dengan banyak membaca pasti kita tahu jalan apa yang harus kita tempuh, sehingga segala masalah yang kita hadapi bisa terselesaikan dengan baik,
Ada 3 perumpamaan yang (mungkin) bisa kita jadikan patokan dalam/ bagaimana seharusnya kita hidup:
·         JIKA KITA BANYAK DAN TERATUR MAKAN: jika kita banyak dan teratur makan, apa yang kita rasakan? Ya..semua orang pasti tahu, kita akan kenyang, dan tubuh kita sehat juga stamina kita terjaga, itulah jawabannya, setelah kita kenyang dan terus makan, yang kita dapati adalah semakin kenyang, dengan makan teratur dan tepat waktu kita juga bisa “BAB” (Buang Air Besar) dengan lancar, ini sama halnya, MAKAN YANG TERATUR = “BAB” kita juga teratur dan lancar.
·         JIKA KITA BANYAK DAN TERATUR MINUM: jika kita banyak dan teratur dalam mengkonsumsi air minum, apa yang kita rasakan? Hauskah? Laparkah? Tentu tidak, jika kita minum, jawabannya adalah dahaga kita akan hilang, kita merasakan sebuah kenikmatan yang memuaskan, banyak minum membuat aliran darah dan kesehatan tubuh kita baik, selain itu juga bisa melancarkan pembuangan air seni. BANYAK DAN MINUM TERATUR= TUBUH SEHAT= AIR SENI LANCAR. (MASUK AIR= KELUAR AIR)
·         JIKA KITA BANYAK DAN TERATUR MEMBACA: jika kita banyak serta mampu mengatur waktu yang baik untuk membaca, apa yang bisa kita dapatkan? Apakah kita semakin bodoh?, ketinggalan zaman?, tentu tidak, dengan rajin membaca dan teratur/ continue, kita akan dapatkan banyak pengetahuan yang luas, informasi yang banyak, dan hasil dari banyak membaca menjadikan kita sebagai individu yang menarik, pembicaraan kita bermanfaat, selalu membicarakan tentang pengetahuan yang kita dapatkan, terlatih dalam mengolah bahasa dan kata kata, bahkan mampu mengarang tulisan dan artikel yang menarik untuk dibaca, BANYAK DAN TERATUR MEMBACA= BICARA, MENULIS KITA LANCAR, MENARIK, DAN PENUH DENGAN PENGETAHUAN. (MENYERAP PENGETAHUAN= MENGHASILKAN PENGETAHUAN PULA).
Begitulah bagaimana seharusnya kita membaca, dan apa saja yang bisa dapatkan dari banyak membaca, yakinlah bahwa cita-cita anda yang begitu indah “Pasti” bisa anda capai, raihlah dan capailah segera, semua itu mudah tergantung bagaimana anda menyikapinya.
Semoga bermanfaat, Salam Ta’dzim, 04 januari 2012.