Minggu, 16 Juni 2013

Istiqomah dan bagaimana memaknai falsafah hidup



Orang bijak mengatakan beberapa hal tentang makna, hidup itu adalah sebuah pilihan, Pilihlah jalan hidupmu untuk masa depanmu yang lebih bermakna, Hidup adalah sebuah perjuangan, berjuanglah untuk masa depan hidupmu yang lebih baik. Hidup adalah kenangan, maka lukislah dan buatlah kenangan seindah dan se-menarik mungkin di setiap inci anda hidup, Hidup adalah merunduk seperti padi, terbang tinggi seperti burung camar, jalani hidup dengan tawaduk dan merunduk seperti padi, dan terbanglah setinggi mungkin merebut cita-cita dan harapan.
Orang yang mampu memaknai hidup akan tahu, paham, serta mengerti bagaiamana harus mengarungi perjalanan hidupnya, orang yang mampu membaca keadaan sekitar akan mampu memposisikan dirinya dalam kehidupan sosial, Orang bisa memilih jalan hidup dengan baik, ia akan akan mendapati jalan yang tepat dan benar,  orang yang mau berjuang dalam hidup, ia akan mendapatkan apa-apa yang dia perjuangkan dalam hidupnya, orang yang berhasil membuat kenangan indah dalam hidupnya, ia akan tersenyum disaat semuanya telah berakhir dan orang yang tawaddu’ serta optimis menggapai cita-cita, sejarah akan menulisnya dalam kisah hidup dunia.
Sebaliknya, orang yang hidup tanpa tidak bisa memilih satu pilihan yang benar dalam hidup, ia akan terus terjerumus dijalan yang ia pilih, orang yang tidak mampu membaca hidup sekitar ia akan mengalami kesulitan beradaptasi dengan lingkungan, orang yang tidak mau berjuang mengalahkan hidup, ia akan merasakan betapa hidup in amat keras dan teramat sulit, Dan Orang yang Hidup dengan takabbur serta sombong suatu saat ia akan melihat balasan kesombongannya itu. Orang yang hidup tanpa mau memahami makna dan falsafah hidup, hidupnya seakan berjalan tanpa lurus tanpa bisa mengambil pelajaran hidup, karena tidak memaknai kehidupan.
Seorang yang memiliki komitmen dan jati diri kuat akan tahu kemana ia harus berjalan, kemana ia harus melangkah serta kemana ia menentukan sebuah pilihan,  ia akan memilih satu titik untuk ia jalani, untuk ia tempuh hingga mencapai nilai akhir, Ia tahu bagaimana ia harus bertindak fokus dan istiqomah dalam menjalani pilihannya, ia benar-benar menyadari bahwa komitmen fokus dan istiqomah menjalani sebuah pilihan adalah satu titik terang menapaki tangga-tangga hidup, The Power of Focus
ketika menjalani sebuah kehidupan sering kali kita dihapkan dengan beberapa problematika hidup, pilihan hidup serta, serta beberapa langkah yang harus ditempuh, terkadang banyak rencana serta angan-angan yang dibuat serta ditumpuk namun hanya sekedar angan angan tanpa aksi dan “Eksekusi”. Angan-angan tetaplah menjadi angan-angan, Mimpi akan tetap menjadi mimpi manakala kita tidak melangkah, manakala kita tidak bangun, bukankah cara terbaik dalam menggapai mimpi menjadi kenyataan itu adalah “Bangun”.
Para mahasiswa yang hidup dalam sebuah atmosfer akademik yang kental, akan dipertemukan dengan beberapa pilihan, antara kuliah, jalan-jalan, dan mungkin bermalas-malasan, antara membagi waktu kuliah, kerja dan menyelesaikan tugas-tugas yang disuguhkan. Dalam hal ini mahasiswa diharapkan tidak hanya mampu bergelut dalam kajian-kajian teoritis, yang berada di jurusan saint dan teknologi  atau eksakta tidak hanya bergelut dalam dunia saintifis saja, laboratorium dan teori hanya sebagai alat yang mengantarkan kepada bagaimana menarik benang merah dari apa yang sedang dipelajarinya, Disini mahasiswa diharapkan pula mampu untuk memaknai serta “menafsiri” setiap peristiwa yang ada di sekelilingnya serta menjadikannya suatu pelajaran hidup untuk dirinya dan orang disekitarnya.
 Diamanapun kita belajar pada dasarnya akan dihadapkan pada beberapa pilihan yang terkadang membuat kita bingung dalam memnetukan langkah, diamanapun kita berada akan kita temui beberapa pelajaran yang bisa temui, bisa kita petik, serta jadikan pelajaran bermakna untuk bekal hidup selanjutnya, Ke-istiqomahan, Fokus  serta komitmen untuk menyelesaikan masalah. Mahasiswa Seharusnya tidak hanya mampu untuk hidup disatu hari saja tanpa prediksi dan pandangan jauh tentang masa depan, namun mahasiswa harus memiliki insting yang tajam tentang masa depan.
Begitulah kemampuan dalam memahami makna serta falsafah hidup dengan memahami alur kehidupan sekitar kita bisa memiliki pelajaran yang luar biasa dari setiap hikmah yang bisa kita ambil, kita petik serta kita teladani, orang pintar itu selalu membaca, menelaah serta meneliti, namun membaca bukan terbatas hanya memahami teks dalam sebuah tulisan, namun bagaimana menafsiri kontek dalam alunan nada-nada hidup. (Al ‘Alaq;1)